Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penghormatan, Kepatuhan, dan Pembelajaran: Refleksi Hubungan Guru dan Siswa dari Masa ke Masa

14 November 2024   09:07 Diperbarui: 14 November 2024   15:19 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat pak Juhdi menyadari ada anak murid di belakang yang menuntun sepeda, beliaupun berkata "naikilah sepedanya, sana duluan, nanti kesiangan". 

Seolah ada tombol perintah yang ditekan, kamipun serentak menaiki sepeda dan mulai mengayuh perlahan. 

Begitu besarnya rasa hormat kami kepada guru, bahkan ketika berada di jalan, kami tidak berani melewatinya. Meskipun kami bisa saja mengayuh lebih cepat, ada aturan tak tertulis yang kami patuhi dengan sepenuh hati: guru harus selalu di depan, dan kami mengikuti di belakang.

Rasa hormat itu begitu tertanam, bukan karena paksaan, tapi karena kesadaran akan posisi seorang guru sebagai sosok yang harus dihormati dan dihargai. 

Bahkan di luar kelas, dalam perjalanan yang sederhana sekalipun, etika ini tetap dijaga. Kami paham, menghormati guru tidak hanya soal mendengarkan di ruang kelas, tetapi juga dalam perilaku sehari-hari.

3. Senang Membantu Guru

Dulu, ketika berpapasan dengan guru, seorang murid nggak ada yang berani mengangkat kepala, kepala mesti merunduk. Bila sang guru memerintah, semua murid nggak ada yang membantah.

Bila guru minta tolong untuk melakukan sesuatu, maka siswanya berebut untuk menolong dengan sebaik-baiknya. 

Suatu hari, Pak Adang Rusmana, guru Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di Aliyah, bertanya kepada kami, siswa kelas 2 IPA. 

Dengan nada yang tenang dan ramah, beliau bertanya, "Kalau ada di antara kalian yang punya daun handeuleum (atau daun kiwungu) di rumah, bapak mau minta."

Pertanyaan itu sederhana, namun terasa istimewa karena jarang sekali seorang guru meminta sesuatu dari siswanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun