Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Penyebab dan Solusi Zooning Out Saat Membaca

3 November 2024   13:50 Diperbarui: 3 November 2024   14:14 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pexels-keira-burton-6084489

Penyebab dan Solusi Zooning Out Saat Membaca

Pernahkah Anda tenggelam dalam dunia buku, tetapi pikiran Anda tiba-tiba melayang entah kemana? Membaca, yang seharusnya membawa kita ke petualangan pikiran yang tak terbatas, seringkali terganggu oleh masalah kecil yang disebut zoning out.

Semua orang pasti pernah mengalami hal ini. Saat kita sedang membaca novel favorit kita, pikiran kita tiba-tiba teralihkan pada rencana liburan akhir pekan yang akan datang. Atau, kita mungkin melamun tentang berbicara dengan teman tadi pagi saat mempelajari materi ujian. Fenomena ini, yang sering kita sebut pikiran melayang atau zoning out, adalah wajar terjadi.

Namun, meskipun umum, zoning out ini dapat menjadi penghambat besar untuk belajar dan memahami apa yang dibaca. Bayangkan seberapa banyak informasi penting yang hilang hanya karena pikiran kita terus-menerus terfokus pada hal-hal yang tidak penting.

Padahal, membaca adalah pintu masuk ke dunia luar yang dapat membuka cakrawala pengetahuan kita. Membaca memberi kita kesempatan untuk melihat berbagai ide, bertemu dengan orang-orang yang inspiratif, dan bahan mengubah cara kita melihat kehidupan. Sayang sekali jika potensi besar dari membaca ini terbuang sia-sia hanya karena kita kesulitan untuk mengingat apa yang kita baca.

Penyebab Zoning Out Saat Membaca

Beberapa faktor dapat menyebabkan seseorang mudah zoning out saat membaca, antara lain:

a. Kelelahan

Otak kita seperti mesin yang membutuhkan bahan bakar untuk bekerja. Bahan bakar itu adalah istirahat yang cukup. Jika kita terus-menerus memaksa otak kita bekerja tanpa istirahat, mesin itu akan overheat dan akhirnya mogok. Sama halnya dengan otak kita, jika terlalu dipaksa untuk terus berkonsentrasi, ia akan mengalami burnout dan kita akan sulit untuk mencapai tujuan kita.

Di sekolah, saat Proses Belajar Mengajar berlangsung, guru seringkali melakukan ice breaking untuk memberikan jeda sejenak bagi otak siswa. Ini membantu menyegarkan pikiran mereka agar kembali siap menerima pelajaran. Tak jarang, guru juga menyelingi pembelajaran dengan kuis singkat yang materinya diambil dari topik yang sedang dibahas. 

Strategi ini tidak hanya membuat suasana kelas lebih hidup, tetapi juga membantu siswa mengingat dan memahami materi dengan lebih baik, tanpa merasa terbebani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun