Rasa penasaran mendorong saya untuk segera menelepon, namun sayangnya panggilan tak tersambung, mungkin karena masalah sinyal di daerah kebun. Akhirnya, saya pulang dengan rasa penasaran yang masih mengganjal, berharap ada penjelasan di lain waktu.
Sesampainya di rumah, saya langsung menemui pemanen untuk memastikan siapa yang memanen sawit di kebun. Setelah berbincang, akhirnya terjawab bahwa memang dia yang memanennya. Sawit dipanen pada hari Kamis, bukan hari Minggu seperti biasanya, karena jadwal pengangkutan ke pabrik berubah mendadak.Â
Syukur, Alhamdulillah, kekhawatiran saya sirna, sawit-sawit tersebut tidak diambil orang lain. Saya pun merasa lega setelah mendapat penjelasan jelas.
Dari kejadian ini, ada pelajaran penting yang bisa diambil: kita boleh merasa curiga, namun jangan terburu-buru berprasangka buruk. Langkah terbaik adalah mencari keterangan yang jelas terlebih dahulu sebelum menarik kesimpulan. Inilah esensi dari tabayyun, yaitu proses memverifikasi dan mencari penjelasan yang benar. Dengan tabayyun, kita bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan menghindari kesalahpahaman yang berpotensi memperburuk keadaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H