Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dengan (Memahami) Numerasi, Hidup Jadi Berarti

1 Oktober 2024   05:32 Diperbarui: 1 Oktober 2024   09:08 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan penunjuk jalan yang dilengkapi angka rute nasional (https://otomotifnet.gridoto.com)

Dengan (Memahami) Numerasi, Hidup Jadi Berarti

Seperti namanya, literasi numerasi mengacu pada kemampuan untuk memahami angka dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Literasi ini mencakup kemampuan untuk menghitung, memahami data statistik, dan menggunakan angka untuk membuat keputusan yang bijak, baik dalam kehidupan akademik maupun sehari-hari.

Literasi numerasi terkait erat dengan angka dan mencakup kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan berbicara berbagai jenis angka dan simbol matematika dalam kehidupan sehari-hari. Secara sederhana, literasi numerasi adalah kemampuan kita untuk berhitung dan menggunakan angka untuk menyelesaikan masalah.

Dalam era modern ini, angka hadir di mana-mana. Mulai dari harga barang di toko, grafik di berita, hingga data-data statistik yang digunakan untuk membuat keputusan penting. Dengan memiliki literasi numerasi yang baik, kita dapat:

  • Membuat keputusan yang lebih baik, kita dapat menganalisis data dan informasi yang disajikan dalam bentuk angka untuk mengambil keputusan yang rasional, dan memecahkan masalah sehari-hari
  • Banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep matematika sederhana.
  • Berkembang di dunia kerja, banyak pekerjaan saat ini membutuhkan kemampuan numerasi yang kuat.

Islam sangat menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Al-Qur'an mengajak kita untuk berpikir dan merenungkan alam semesta yang penuh dengan keajaiban. Dalam Al-Qur'an, banyak terdapat ayat-ayat yang berkaitan dengan bilangan, ukuran, dan perhitungan. Hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai nilai-nilai matematis.

Misalnya, firman Allah SWT dalam surah Ar-Rahman ayat 1-7, menggambarkan berbagai nikmat Allah yang diciptakan dengan ukuran dan perhitungan yang tepat. Ayat ini menunjukkan bahwa alam semesta ini diatur oleh hukum-hukum matematis yang sangat kompleks.

Siapa di antara orang Islam yang tidak mengenal hukum waris? Al-Qur'an dan Sunnah memberikan aturan yang sangat jelas tentang bagaimana harta warisan dibagi dalam agama Islam. Bukan hanya masalah keadilan hukum waris ini, tetapi juga bagaimana harta diwariskan secara proporsional kepada ahli waris yang berhak; orang tua, saudara, anak, dan istri.

Keahlian dalam literasi numerasi diperlukan untuk menjalankan hukum waris dengan benar. Kenapa? Karena pembagian kekayaan memerlukan perhitungan yang akurat berdasarkan bagian-bagian tertentu yang telah ditetapkan oleh syariat. Misalnya, anak laki-laki mendapatkan dua kali lebih banyak harta/uang daripada anak perempuan. Selain itu, setiap ahli waris harus mempertimbangkan bagian tertentu dari harta mereka. Agar tidak ada ketidakadilan dalam pembagian harta, sangat penting bahwa bagian masing-masing orang dihitung dengan benar.

Oleh karena itu, kemampuan dalam menghitung sangat penting untuk menerapkan hukum waris dengan benar, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an. Menghitung tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga merupakan bagian dari upaya untuk menjaga keadilan dan keharmonisan dalam keluarga setelah pewaris meninggal dunia.

Literasi numerasi penting dalam menghitung pembagian warisan, dan Al-Qur'an berfungsi sebagai landasan hukumnya, karena mengandung ayat-ayat yang menjelaskan prinsip-prinsip dasar dan peraturan yang berlaku untuk pembagian harta. Surat An-Nisa ayat 11-12 berbicara tentang pembagian harta warisan kepada dua belas ahli waris, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dengan proporsi yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun