Berbagi itu indah. Ungkapan ini sering kita dengar dan mudah untuk diucapkan, namun kenyataannya tidak selalu mudah untuk dilaksanakan. Mengapa demikian? Karena ada banyak faktor yang mempengaruhi keikhlasan seseorang dalam berbagi.Â
Beberapa di antaranya adalah rasa takut kekurangan, keinginan untuk mendapat pengakuan, serta pertimbangan pribadi lainnya yang bisa menghalangi niat tulus untuk berbagi. Dalam hati, setiap orang mungkin ingin memberikan yang terbaik untuk sesama, tetapi ketika dihadapkan dengan realitas dan tantangan sehari-hari, keikhlasan dalam berbagi seringkali diuji.
Hari ini saya mendapat undangan dari Kepala SDN 2 Air Kumbang untuk berbagi ilmu tentang Pemanfaatan Canva Untuk Membuat Media Pembelajaran. Saya berangkat dari rumah pagi sekali karena telah berjanji dengan salah satu guru dari sekolah yang dituju. Sekolah itu berada jauh dari pusat kecamatan, istilah orang Palembang "di Ujung Tulung" dan memang sekolah itu berada di dekat sungai.
Perjalanan menuju tempat kegiatan sangat menantang. Jalanan yang berliku dan berdebu seakan menguji tekad. Namun, tanpa ragu, saya tetap melaju, didorong oleh harapan untuk berbagi dan menambah ilmu. Setiap kilometer yang ditempuh adalah langkah menuju impian.Â
Alhamdulillah, setibanya di tempat yang dituju, sambutan hangat dari siswa dan dewan guru menyambut kedatangan saya. Segala rasa penat seketika hilang melihat keramahan yang diberikan. Momen tersebut menjadi pengingat bahwa setiap perjuangan akan selalu berbuah manis jika dilandasi oleh niat yang tulus.
penuh semangat, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang Pemanfaatan Canva untuk membuat Media Pembelajaran.Â
Tidak lama menunggu karena semua yang terlibat sudah hadir, acara pun dimulai. Pembukaan dilakukan langsung oleh Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Korwil Disdikbud) Kecamatan Air Kumbang. Setelah pembukaan yangPeserta terlihat antusias, siap menyerap ilmu baru yang akan membantu mereka dalam menciptakan materi pembelajaran yang lebih menarik dan efektif. Suasana ruangan penuh dengan semangat belajar, menunjukkan betapa pentingnya topik yang dibahas dalam mendukung kemajuan pendidikan di wilayah tersebut.
Tak terasa waktu pun berlalu, jam telah menunjukkan pukul 13. Saya menutup sesi materi dan menyampaikan kepada seluruh peserta, bila ada kendala, bisa didiskusikan bareng lewat WA grup.Â
Setelah makan siang kami pun pulang ke rumah masing-masing. Berbeda dengan waktu berangkat dimana kami berangkat bareng bergerombol, karena takut nyasar di kebun sawit, waktu pulang banyak yang tidak bareng karena sudah tahu jalan dan menghindari debu dari motor yang di depan. Alhamdulillah saya sampai di rumah dengan keadaan selamat. Walaupun badan penuh dengan debu, celana hitam jadi coklat, saya senang karena bisa berbagi dengan rekan sejawat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H