Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Semburat Harapan di Balik Kuncup Bunga

26 Juli 2024   14:38 Diperbarui: 27 Juli 2024   07:56 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mawar Gurun alias Adenium (Dokpri)

Semburat Harapan di Balik Kuncup Bunga

Bunga kamboja Jepang, Adenium disebut juga Mawar Gurun, telah menjadi teman setia saya. Tanaman ini sangat unik, mulai dari bentuk batangnya yang berbeda hingga warna bunganya yang beragam. Saya sangat menyukai proses merawat Adenium, mulai dari memilih bibit, media tanam, hingga metode pemangkasan untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan.

Menanam Adenium memiliki banyak manfaat. Itu tidak hanya indah secara visual. Adenium tidak hanya dapat digunakan sebagai tanaman hias yang menguntungkan, tetapi juga dapat menyerap polutan udara, membuat udara di sekitar rumah lebih segar.

Selaku seorang petani atau hobiis, saya akan sangat antusias melihat perkembangan kuncup bunga setiap hari. Saya akan melihat perubahan kecil, seperti kuncup yang semakin membesar, warna yang muncul, dan aroma yang tercium. Saya merawat dan menjaga tanamannya seperti pupuk yang menyegarkan, mendorong bunga-bunga untuk tumbuh dan berkembang.

Saya berikan "mereka" makanan berupa pupuk yang merangsang bunga/buah, yaitu pupuk yang banyak mengandung unsur K-nya misalnya KNO3 (maaf bukan promosi), produk mana saja boleh.

"Mawar Gurun" mulai kuncup (Dokpri)
Pada akhirnya, kuncup bunga mulai mekar. Kelopaknya yang kecil terbuka perlahan, menunjukkan warnanya yang indah. Ketika saya melihat bunga yang telah saya tunggu lama, Saya selaku petani dan hobiis bisa  tersenyum. 

Meskipun demikian, rasa penasaran saya belum terjawab. Pertanyaan tentang buah tetap ada. Apakah bunga yang indah ini akan mengeluarkan buah ?

Saya punya bunga adenium atau 'kamboja Jepang' yang bunganya bertumpuk-tumpuk (multi petal), itu agak susah buat menghasilkan buah. Kenapa? Karena bunganya yang bertumpuk-tumpuk itu kayak nutup rapat, serangga yang biasanya bantuin penyerbukan jadi susah masuk ke bagian dalam bunga untuk nempelkan serbuk sari ke putiknya. Jadi, kalau mau bunga jenis ini berbuah, kita harus bantu sendiri proses penyerbukannya. Enggak bisa nunggu serangga lagi.

Adenium bunga tumpuk, 'Princes Atea' (Dokpri)
Adenium bunga tumpuk, 'Princes Atea' (Dokpri)
Nah, kalau adenium biasa (single petal) yang bentuk bunganya seperti terompet, itu lebih mudah berbuah. Kenapa? Karena bentuk bunganya yang kayak terompet itu lebih terbuka, jadi serangga bisa dengan mudah masuk dan membantu penyerbukan. Makanya, kemungkinan bunga adenium biasa (singgle petal) menghasilkan buah itu lebih besar dibanding jenis bunga tumpuk (multi petal)

Bunga Doble petal, masih memungkinkan jadi buah karena tengahnya masih bisa ditembus serangga (Dokpri)
Bunga Doble petal, masih memungkinkan jadi buah karena tengahnya masih bisa ditembus serangga (Dokpri)
Adenium single petal, mudah berbuah, buahnya seperti tanduk kerbau (Dokpri)
Adenium single petal, mudah berbuah, buahnya seperti tanduk kerbau (Dokpri)
Meskipun demikian, rasa penasaran saya belum terjawab. Pertanyaan tentang buah tetap ada. Apakah bunga yang indah ini akan mengeluarkan buah yang indah? 

Hanya waktu yang dapat memberikan jawaban. Selain itu, sang petani atau hobiis terus merawat tanamannya dengan hati-hati, memberikan air dan nutrisi yang diperlukan agar bunga tumbuh dengan baik. Saya ingin buah yang saya impikan segera terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun