Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suara Terakhir

28 Mei 2024   05:43 Diperbarui: 28 Mei 2024   06:03 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikut-ikutan membuat Cerpen, tapi karena nggak bisa maka saya buat "Pentigraf" alias Cerpen Tiga Paragraf

Suara Terakhir

Pagi itu saat aku baru membuka HP karena dari  semalam dimatikan. Aku kaget ketika membuka notifikasi internet berisi tentang gempa bumi, karena gempa itu terjadi di kabupaten Garut kota kelahiran dan tempat tinggal ibu dan keluarga. Aku mengklik berita itu dan melanjutkan membaca berita dan ternyata desaku termasuk yang terdampak bencana. Tanpa ba bi bu saya mengajak isteri dan anak semata wayangku pulang ke kampung di Garut.

Begitu masuk kampung kelahiranku, hatiku bergetar melihat kerusakan lahan dan bangunan yang porak poranda. Kami langsung menuju lokasi rumah ibu, aku menjerit karena rumah itu telah rata dengan tanah. Kami langsung menuju ke tempat pengungsian di balai desa, siapa tahu ibu ada di sana. Sampai di sana kami disambut oleh adek, sambil nangis dia berteriak "kakaaaak, ibu...." Aku peluk dia lantas bertanya "dimana ibu dek ?" Ibu telah tiada kak" dia menjawab sambil terisak. Innaalilaahi wa Innaa ilaihi Raaji'uun...

Aku menyesal, kenapa waktu itu aku tidak segera pulang ketika ibu menelepon. "Assalamualaikum, nak kapan bisa pulang ? Ibu sudah kangen, dan adekmu sudah ingin menggendong keponakannya ?" Inilah suara ibu yang terakhir kudengar sebelum beliau dipanggil Sang Khaliq. "Semoga engkau ditempatkan pada tempat yang mulia di sisi Allah, aamiin" sambil menahan air mata aku berdo'a lirih. 

Maaf, ini hanya cerita karangan biasa, bukan diambil dari kisah nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun