Mohon tunggu...
Asep Rudi Casmana
Asep Rudi Casmana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta / Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik / Aktifis Himpunan Mahasiswa Islam UNJ.\r\nFacebook : aseprudicasmana@yahoo.co.id\r\nTwitter : @aseprudi93\r\nE-Mail : aseprudi83@gmail.com\r\nMy Blog : www.aseprudicasmana.blogspot.com\r\nTelp. 6285624065122

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Terjal Menuju Beasiswa LPDP

12 Maret 2016   14:57 Diperbarui: 12 Maret 2016   15:24 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Episode 1

Luruskan Niat

“Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah”

(HR. Bukhari, Muslim)

Mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi magister baik itu di dalam maupun di luar negeri merupakan sebuah nikmat yang sangat besar. Pemerintah Indonesia pada saat ini melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tengah memberikan dana kepada para pemuda Indonesia untuk dapat melanjutkan studi melalui program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, tentunya membutuhkan beberapa persiapan yang matang yang salah satunya adalah bahasa inggris yang dibuktikan dengan adanya sertifikat IELTS ataupun TOEFL. Serta ada beberapa persyaratan yang lain yang harus dilengkapi oleh para pelamar beasiswa. Oleh sebab itu para calon pelamar benar-benar membutuhkan persiapan yang sangat matang, apalagi bagi mereka yang ingin studi ke luar negeri. Ini merupakan tulisan di episode pertama mengenai perjalanan saya untuk mendapatkan beasiswa. Kedepan saya juga akan menjelaskan bagaimana untuk mendapatkan nilai IELTS Speaking Band 7, proses seleksi LPDP termasuk wawancara, penulisan essay, proses mendapatkan LoA dari Australia hingga mendapatkan beasiswa LPDP.

Tulisan yang pertama ini, saya ingin mencoba untuk meluruskan sebuah niat bagi mereka yang mencoba untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Saya menulis mengenai hal ini karena teringat betul hingga sekarang, ada seorang sahabat perempuan ketika sedang belajar bahasa inggris di Kampung Inggris yang memberikan nasehat kepada saya untuk dapat meluruskan dan memperbaiki niat terlebih dahulu. Dia adalah seorang akhwat yang menjadi salah satu kawan belajar IELTS di kampung inggirs, kami di kelas hanya bertiga dan hanya dia satu-satunya perempuan. Dengan kegigihannya dalam belajar bahasa Inggris dan niat yang baik untuk mengabdi untuk bangsa Indonesia, akhirnya dia berhasil mendapatkan beasiswa untuk lanjut studi ke University of York, United Kingdom.

Dengan pernyataanya yang lembut, ia menyatakan “Sep, perbaiki dulu niatnya…”, ujar guru Pendidikan Kimia di salah satu sekolah yang berlokasi di sebelah barat pulau Jawa itu kepada saya.

Tiga kata yang memiliki makna yang sangat luar biasa. Disini maksudnya adalah bagi mereka yang memiliki tendensi untuk studi ke nuar negeri harus benar-benar menunjukan keinginannya untuk sekolah dan memberikan kontribusi untuk bangsa Indonesia. Terkadang ada orang-orang yang mencoba mendaftar ke luar negeri hanya untuk menikmati keindahan negaranya, jalan-jalan, melihat salju, atau yang lainnya. Jika mengacu kepada hadits-ya Bukhari dan Muslim yang saya tuliskan diatas, segala sesuatu itu tergantung pada niat, jika niat kita hanya ingin jalan-jalan, maka itu lah yang akan diperoleh selama masa studinya. Sedangkan jika kita sudah memiliki niat yang baik untuk melanjutkan S2 guna memberikan kontribusi untuk bangsa Indonesia, maka hal itu akan mempermudah pada saat wawancara LPDP. Dan hal itu lah yang saya rasakan.

Ada beberapa ciri-ciri orang-orang yang memang dia benar-benar memiliki niat yang baik yang apabila ia diberikan beasiwa ke luar negeri, ia akan memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia. Pertama, orang itu sudah memiliki judul thesis secara umum dari apa yang akan dia teliti selama perkuliahan di luar negeri. Tipe orang yang memiliki pemikiran seperti ini akan memiliki sebuah pemikiran yang secara terus menerus memberikan semangat kepada dia untuk dapat mempelajari apapun, dia sudah mengetahui situasi dan kondisi permasalahan bangsa Indonesia yang saat ini sedang terjadi. Karena keprihatinannya dia, akhirnya dia memiliki sebuah sosuli yang perlu diteliti di luar negeri, harapannya setelah selesai studi dia akan kembali ke Indonesia untuk mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut.

Ketika kita sudah memiliki niat yang sangat baik untuk memperbaiki bangsa Indonesia, hal ini benar-benar akan mempermudah kita dalam proses wawancara LPDP, karena ketika ditanya mengapa kamu ingin melanjutkan studi ke luar negeri? Dengan sangat lancar, seseorang yang dengan niatnya baik akan menjawab bahwa ia ingin memberikan sebuah kontribusi untuk bangsa Indonesia melalui penelitiannya tadi. Terkadang orang sangat kebingungan ketika menjawab pertanyaan itu.

Sebagai contoh, salah satu niat saya untuk melanjutkan studi ke Australia adalah ingin membuat sebuah kebijakan pendidikan dalam menerapkan “pendidikan seks” di tingkat SMP dan SMA. Niat saya ingin meneliti di Australia karena negara ini sudah sukses dalam implementasinya. Pelajaran pendidikan Seks ini bukanlah hal yang tabu di negeri Kanguru, oleh sebab itu tempat ini adalah Negara yang paling cocok untuk saya melanjutkan jenjang master bidang ilmu kebijakan pendidikan di Monash University. Berikutnya, kontribusi saya untuk Indonesia di masa yang datang ialah memberikan warna baru dalam bidang pendidikan, dengan adanya pendidikan seks ini. Jika melihat kondidi realitas bangsa Indonesia kontemporer, melakukan hubungan seksual diluar nikah dan penyebaran virus HIV/AIDS sudah menjalar kemana-mana oleh para peserta didik. Oleh sebab itu, pendidikan seks sebagai solusi jangka panjang yang perlu diterapkan. Namun sebelum itu, saya perlu meneliti lebih jauh bagaimana proses implementasinya. Melaluip program beasiswa LPDP dan studi magister di Australia, harapannya saya dapat meneliti dan mengembangkan konsep pendidikan seks.

Ciri yang kedua adalah orang itu sudah mengetahui sistem pendidikan di kampus Negara tujuannya. Terkadang, ada orang yang ia memiliki keinginan studi ke luar negeri, namun ia belum tau bagaimana sistem perkuliahan yang akan dia pelajari di kampus tujuaannya. Dia tidak tau mata kuliah apa saja yang akan diambil, serta tidak tahu bagaimana sistem penlilaiannya. Sehingga, untuk memperkuat niat kita untuk melanjutkan studi di luar negeri, ayo mulai dari sekarang untuk “ngubek-ngubek” isi website perguruan tinggi negara tujuan kita. Dengan demikian, teman-teman tidak akan kebingungan lagi ketika ditanya oleh sesorang atau pewawancara LPDP mengenai mengapa kita memilih kampus tersebut. Mulai dari saat ini, perlu juga mencari perbandingan, baik itu di kampus yang sama negaranya, atau yang berbeda negara.

Kedua indikator itu menurut saya dapat dijadikan salah satu ciri-ciri bagi kita dalam menunjukan kesungguhan untuk melanjutkan studi di Luar Negeri. Hal itu juga akan memberikan semangat kepada calon penerima beasiswa ketika sedang belajar IELTS atau belajar TOEFL. Biasanya mereka yang niatnya baik, memiliki semangat yang tinggi tanpa tergoyahkan oleh pemikiran-pemikiran yang lain, karena dari dalam dirinya mereka ingin segera studi dan mengabdi kepada bangsa Indonesia untuk dapat memberikan kontribusi yang nyata kepada warga Negara Indonesia.

Ada satu hal yang perlu diingat bagi para calon penerima beasiswa. Ini merupakan pernyataan dari salah satu senior saya ketika sedang studi di Universitas Negeri Jakarta, dia mengatakan bahwa pergunakanlah uang beasiswa kamu sebaik-baiknya. Karena dibalik uang itu terdapat keringat tukang becak, sopir angkot, para pedagang kaki lima, masyarakat desa, para petani dan yang lainnya yang telah mengumpulkan uang melalui pajak kepada Negara Indonesia. Melalui pajak tersebut, pemerintah mengelola uangnya dengan baik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk beasiswa melanjutkan sekolah. Oleh sebab itu, pergunakanlah uang beasiswa dengan sebaik-baiknya dan segera kembali ke kampung untuk dapat mengelola dan mengembangkan daerahnya. Warga desa-desa yang ada di Indonesia sangat menanti kedatangan para penerima beasiswa LPDP dan yang lainnya, karena mereka berasumsi bahwa dengan lulusnya sekolah magister, apalagi dari luar negeri, akan dapat meberikan dampak yang sangat besar bagi kemajuan desa-desa nya.

Sekali lagi, ayo perbaiki niat teman-teman dan motiv untuk mendapatkan beasiswa LPDP.

……………………

Bersambung ke episode 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun