Mohon tunggu...
Asep Rudi Casmana
Asep Rudi Casmana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta / Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik / Aktifis Himpunan Mahasiswa Islam UNJ.\r\nFacebook : aseprudicasmana@yahoo.co.id\r\nTwitter : @aseprudi93\r\nE-Mail : aseprudi83@gmail.com\r\nMy Blog : www.aseprudicasmana.blogspot.com\r\nTelp. 6285624065122

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Asean Economic Community 2015 :Peluang dan Tantangan bagi Indonesia

7 Februari 2014   14:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:04 1594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh Asep Rudi Casmana

Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta. Penerima Beasiswa Unggulan BPKLN Kemdikbud RI, dan delegasi Indonesia dalam International Youth Leaders Summit 2014, 10 – 14 Februari 2014 di De La Salle University, Manila, Philipine.

Negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara membentuk sebuah organisasi yang bernama Association of South East Asian Nations atau lebih dikenal dengan sebutan ASEAN. Pada awalnya, ASEAN hanya terdiri dari lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapore dan Philipine. Mereka mendeklarasikan ASEAN pada tanggal 8 agustus 1967 di Bangkok, Thailand.Namun seiring dengan berjalannya waktu, kini jumlah negara Asean terdapat 10 negara.Sejak berdirinya organisasi tersebut, negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara selalu melakukan kerjasama-kerjasama internasional yang saling menguntungkan, baik itu treaty contract maupun law making treaty.Berbagai kerjasama dilakukan oleh negara-negara ASEAN, baik itu dalam bidang politik, keamanan, sosial, budaya, ekonomi dan yang lainnya.Semua kerjasama tersebut dilakukan semata-mata bertujuan untuk dapat menguntungkan beberapa pihak yang melaksanakan perjanjian.

Pada tahun 1997, para petinggi di setiap negara mengadakan ASEAN Summit di Kuala Lumpur, Malaysia.Kegiatan-kegiatan atau pertemuan Summit selalu dilakukan rutin oleh negara-negara anggota Asean.Namun pada pertemuan ini, mereka membahas nasib masa depannya, dimana para petinggi negara merumuskan Visi Asean 2010. Dari hasil dialog dan perdebatan yang sangat luarbiasa antara para petinggi ASEAN, akhirnya menghasilkan Visi Asean 2020. Isinya adalah mewujudkan kawasan ASEAN yang stabil dan berdaya saing tinggi dengan pembangunan ekonomi yang merata yang ditandai dengan penurunan tingkat kemiskinan dan perbedaan status sosial ekonomi.Melihat visi tersebut, dapat digaris bawahi bahwa tujuan yang harus diperoleh pada tahun 2020 adalah untuk mengurangi dan menyelesaikan masalah kemiskinan di berbagai negara anggota ASEAN.

Pada tahun 2003 para petinggi ASEAN kembali mengadakan pertemuan di Bali, yang kemudian menghasilkan Bali Concord 2003.Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas dan menindak lanjuti kesepakatan Visi Asean 2020. Hasilnya adalah mereka akan membuat Komunitas ASEAN atau lebih dikenal dengan ASEAN Community. Ini merupakan sebuah komunitas Asean yang terdiri dari 10 negara anggota. Lebih spesifik lagi, terdapat tiga bidang kerjasama utama yang akan dilaksanakan oleh negara anggota, diantaranya adalah ASEAN Political Security Community, ASEAN Socio Cultural Community dan ASEAN Economic Community. Mengingat hal-hal yang akan direncanakan lebih baik dan memiliki peluang yang sangat besar dalam kemajuan negara ASEAN, maka para petinggi ASEAN sepakat bahwa pelaksanaan Asean Community akan dipercepat yaitu mulai berlaku pada tahun 2015.

“One vision, one identity, one community”

Itulah selogan utama Asean Community.Dari ketiga bidang kerjasama tersebut, satu hal yang sangat mendesak dan harus dipersiapkan oleh bangsa Indonesia adalah ASEAN EconomicCommunity. Kerjasama bidang ekonomi dalam masyarakat ekonomi Asean ini akan menjadi peluang yang sangat besar, namun disisi lain hal tersebut juga akan menjadi hal ancaman apabila bangsa ini tidak mempersiapkannya dengan baik. Karena mulai tahun 2015, para pesaing kita dalam hal ekonomi bukanlah warga minang, Kalimantan, Sulawesi ataupun Jawa, tetapi seluruh warga ASEAN yang terdiri dari sepuluh negara. Mereka semua akan berdatangan ke Indonesia untuk berinvestasi dan mencari pekerjaan.

Pada tahun 2007, telah dihasilkan yang namanya Asean Economic Community Blue Print.Ini merupakan acuan utama yang harus dilaksanakan oleh seluruh anggota negara Asean.Dalam AEC Blue Print mengatakan bahwa seluruh negara ASEAN harus melaksanakan liberalisasi perdagangan barang, jasa, investasi dan tenaga kerja terampil secara bebas.Artinya bahwa tidak ada sekat lagi antar anggota negara ASEAN.Dalam melaksanakan liberalisasi perdagangan ini, asean ingin mencontoh seperti negara China yang telah sukses mengimplementasikan liberalisasi perdangan mulai dari tahun 1960-an. Kurang lebih dalam kurun waktu sepuluh tahun, China sudah berhasil mengentaskan 25 juta warga negara miskin. Dan hal tersebut yang akan dilakukan oleh negara Asean.

Mulai tahun 2015, negara Indonesia harus bersiap-siap dalam menghadapi tantangan baru serta persaingan baru dengan beberapa negara tetangga se Asia tenggara.Jangan aneh ketika nanti kita melihat para dokter, para perawat, atau pun para buruh yang bekerja di negeri ini adalah mereka yang berasal dari negara-negara tetangga.Jangan aneh ketika nanti kita melihat para guru yang mengajar di sekolah atau bahkan banyak murid-murid yang berasal dari negara-negara tetangga Asean.Dan jangan aneh pula ketika nanti banyak para investor asing ke Indonesia, lalu membuka perusahaan baru dan merekrut para pegawainya dari Indonesia.sehingga kita sebagai bangsa Indonesia menjadi pembantu di rumah sendiri.Itu adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat oleh para perwakilan dari setiap negara anggota Asean dalam membuat kebijakan Asean Economic Community 2015.

Pada kenyataannya, tanpa terasa hari ini secara perlahan sekat antar negara Asean sudah mulai hilang.Misalnya saja dalam hal visa. Saat ini ketika warga negara Indonesia ingin berkunjung ke Singapore atau Malaysia sudah tidak memerluka visa lagi, mau berapa lama pun mereka tinggal disana cukup dengan memiliki paspor saja sebagai tanda bukti bahwa kita adalah warga negara Indonesia, begitupun sebaliknya ketika negara Asean yang ingin berkunjung atau tinggal di Indonesia. berbeda halnya ketika kita ingin berkunjung ke negara Jepang, yang harus mengurus visa kunjungan ke kedutaan besar Jepang. Hal ini merupakan salah satu tahap yang telah dilaksanakan guna menuju Asean Community 2015.

Dilihat sepintas, hal tersebut sangat menguntungkan bagi bangsa Indonesia.namun perlu digaris bawahi bahwa hal ini akan menjadi keuntungan yang sangat luar biasa apabila bangsa Indonesia sudah sanggup dan mampu bersaing dengan para negara tetangga untuk dapat mengimplementasikan kesepakatan Asean Economic Community 2015 ini. Jika kita melihat peluang yang dapat dilakukan oleh bangsa kita sangat besar, para pengusaha Indonesia dapat dengan bebas berinvestasi di negara Asean, kita bisa melakukan ekspor dengan tanpa dikenakan biaya pajak ketika memasuki negara tersebut, kita juga dapat bekerja di negara-negara tetangga tanpa harus repot membayar visa berapa lama kita tinggal di negara tersebut. Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama meningkatkan kualitas diri untuk membangun negara Indonesia.

High tech, high concept, high touch”

Melihat track recorddari sejarah pergeseran perekonomian (Ekonomi pertanian, ekonomi perindustrian, teknologi), pada saat ini kita sedang mengalami yang namanya era industri ekonomi kreatif.Untuk menghadapi Asean Economic Community 2015, Indonesia bisa memanfaatkan sumber daya alam melalui era industry kreatif.Ada tiga kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang, supaya mereka dapat bersaing dengan bangsa-bangsa di Asia tenggara. Diantaranya adalah high tech, high concept dan high touch.

Kemampuan high tech adalah kemampuan untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi.Arus teknologi dapat menjadi keuntungan bagi seorang individu dalam mengembangkan dirinya, atau bahkan bisa menjadi boomerang apabila kita gagap teknologi.Saat ini seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dalam jarak jauh dalam hitungan detik.Dalam bidang ekonomi, seseorang dapat mengirim dan menerima uang jarak jauh hingga tanpa melihat sekat batas negara.Dengan adanya teknologi, dunia dapat digenggam oleh tangan. Oleh sebab itu, mari kita belajar untuk dapat mempelajari teknologi yang berada disekeliling kita untuk dapat melihat arus informasi.

Kemampuan yang kedua adalah high concept.Ini adalah kemampuan yang harus dimiliki seseorang, untuk dapat menciptakan ide ide kreatif.Seseorang yang telah memiliki kemampuan ini dapat mengubah sampah menjadi emas.Segala sestau di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Dan kemampuan yang ketiga adalah high touch, ini adalah kemampuan dalam bidang social untuk dapat bekerja sama dengan orang lain. Dalam hal ini seseorang harus pandai dalam berkomunikasi dengan orang lain, dan harus berhati-hati dalam meminta tolong.

“One places one product”

Indonesia memiliki banyak sumber daya alam, baik yang sudah dikelola maupun yang belum tersentuh oleh tangan manusia.Dalam hal ini, penulis memiliki gagasan untuk dapat mengembangkan produk di setiap kabupaten/kota hingga produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan domestik dan kebutuhan internasional.One places one product merupakan sebuah gagasan yang perlu dilakukan oleh pemerintah, guna meningkatkan jumlah para pengusaha di daerahnya. Strategi utama yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah mencari tahu produk unggulan dari setiap daerahnya, misalnya salah satu daerah yang ada di Provinsi Jawa Barat adalah Kabupaten Subang.Salah satu potensi local kabupaten Subang adalah nanas.Pemerintah perlu memberikan dukungan untuk dapat mengembangkan nanas, hingga dapat mendominasi dan memenuhi kebutuhan domestic dan internasional.Saat ini nanas dapat dikelola untuk menjadi keripik nanas, kue nanas atau bahkan dodon nanas. Apabila nanas sudah mendunia, maka Kabupaten Subang juga akan menjadi sebuah daerah yang terkenal. Sehingga ketika orang mendengar istilah nanas, maka secara tidak langsung mereka langsung ingat kepada kabupaten Subang.Begitupun dengan beberapa kabupaten/kota di seluruh Indonesia, seperti brebes yang terkenal dengan telor asinnya, pekalongan yang terkenal dengan batiknya, cianjur yang terkenal dengan berasnya.Berdasarkan data dari Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi daerah (KPPOD) hingga bulan Mei 2013, terdapat 410 kabupaten dan 98 kota. Sehingga apabila seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia memiliki produk unggulan, maka Indonesia ini akan merajai Asean Economic Community 2015.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun