Akhir Juni Awal Juli, kematian akibat Covid merebak di Kota Karawang. Data terakhir 4 Juli 2021, angka kematian mencapai 1007. Dan itu belum berakhir. Karena saat saya sedang menulis artikel ini, info masuk ke WA : seorang teman se-pengajian baru saja menghembuskan napas terakhir.Â
Sepuluh, Lima, atau empat hari sebelumnya, beberapa teman, saudara, tetangga dan nama-nama orang yang saya juga meninggal. Beriringan dari hari ke hari. Dari menit ke menit. Seolah di akhir Juni di awal Juli, Karawang mendadak berubah dari Kota Lumbung Padi menjadi Kota Lumbung Kematian. Banyak yang meninggal adalah orang-orang yang masih muda, segar dan bersemangat. Tapi begitu dirawat beberapa hari, mereka harus berpulang lebih dulu.Â
Dan kematian, semoga hanya sekadar dugaan, mungkin masih akan terus bertambah. Data Dinas Kesehatan Karawang menunjukan jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Karawang mencapai 27.902 kasus.Â
Banyak rumah sakit dan layanan klinik sudah tak bisa lagi menampung pasien. Kabar warga yang isolasi mandiri terdengar hampir di tiap kampung dan perumahan. Setiap hari kasus bertambah. Awal Juli, 2021 Karawang tercatat sebagai daerah No.1 terbanyak kasus Covid di Jawa Barat.
Awan cenderung mendung saat pagi diawali di kota yang memiliki pecandian tertua di Indonesia ini. Dan belum diketahui pasti, kapan ancaman kematian yang itu mereda. Psikologis masyarakat betul-betul diuji. Bayangkan jika gejala batuk dan suhu meninggi saja seolah sudah menjadi isyarat bakal hadirnya Izrail.
Memang menjadi sebuah gelitikan yang mengundang rasa penasaran saat saya mencermati : mengapa banyak kematian itu terjadi di akhir Juni awal Juli?
Penyebaran virus di Karawang terjadi secara massif sangat logis. Karawang kota industri dengan ratusan ribu pekerja. Mereka mobile. Interaksi sangat tinggi. Karena itu industri menjadi salah satu klaster covid terbesar di Karawang.
Dan bahkan kebanyakan di awal pandemi, orang yang terkana virus di perumahan-perumahan adalah para karyawan pabrik.Â
Namun di akhir Juni di awal Juli ini, penyebaran merata dan merangsek ke setiap pelosok kampung. Nakes juga sudah banyak yang berpulang. Jujur, Karawang sedang tidak baik-baik saja.