Hello Jejak Robby,
Kali ini Gw mau sharing tentang pengalaman nginep gw di salah satu hostel termurah di Hongkong. Perlu diketahui kalau perjalanan gw ke Hongkong dilakukan pada tgl 24-28 Desember 2024. Pemesanan di Agoda.com selama 5 malam dengan 2 hostel yang berbeda. Hostel telah gw pesan 2 bulan sebelum keberangkatan jadi masih cukup kondusif harganya, dibanding saat gw cek kembali beberapa minggu sebelum hari H liburan, ternyata harga per net nya udah berubah menjadi 2-3 kali lipat. Jujur gw merasa beruntung bisa memesan jauh-jauh hari, sebab harganya masih murah dan normal.
Kita ketahui bahwa biaya hidup Hongkong adalah yang termahal, bisa dicek seluruh penginapan ga ada satupun yang mending. Musti pinta-pintar cari promo. Sebagai saran, saat loe nginep di Hongkong carilah wilayah yang kondusif, yang dekat ke mana-mana, dekat ke transportasi umum, dan tempat makan. Seperti daerah Jordan, Yaumatei, dan Moongkok. Nah, berikut ini 2 hostel rekomendasi gw yang pernah gw tinggali selama backpackeran ke Hongkong:
1. The Cultural Crashpad
Hostel ini berada di Nathan Road Flat 7, 13 Floor, Alhambra Building. gw nginep selama 4 malam seharga 416,99 Dollar Hongkong, kalau dirupiahkan menjadi Rp.830.000-an, terminal bus terdekat kalau dari bandara namanya chi wot street, sementara itu, statiun MRT terdekat adalah yau ma tei Station. Tempatnya sangat strategis, ke tempat makan pun sangat dekat. Ke bus dan MRT bisa dilakukan dengan jalan kaki sebentar.Â
Saat kamu ke sini, kamu akan masuk gang sedikit, naik lift ke lantai 7 untuk check in kepada pemilik apartemennya, kemudian nantinya akan diarahkan ke lantai 13 untuk ke tempat tidurnya. Sepengalaman Gw, satu ruangan diisi oleh 6 orang dengan sistem tempat tidur ranjang bertingkat, semacam ranjang di pesantren lah, namun tetap ada gorden per masing-masing ranjangnya sehingga tetap terjaga privasinya, tidak ada loker buat nyimpen tas besar, colokan untuk men chas hp pun emang harus berebutan sebab letak colokannya hanya di tempat tertentu saja, jadi tidak dimasing-masing letak ranjang.Â
Untuk kamar mandi sangat bersih dan terawat. Yang paling mengecewakan adalah wifinya yang agak lemot, bahkan dilain waktu sangat lemoot banget. sabun dan shampoo disediakan, tapi handuk dan alat gosok gigi harus bawa sendiri. Tidak ada include makan, karena hanya tersedia tempat menginap saja. Ruangannya agak sempit tapi bersih dan cukup untuk solo backpacker. Tampilan apartemennya agak kumuh karena lagi renovasi, apalagi bagian liftnya (bikin jantungan bagi yang belum terbiasa)
Namun jika kita ada keluhan, sang pemilik pasti akan mendengarkan dan sangat membantu, tidak ada aturan yang mengekang banget. Intinya kalau kita mau check out pun tinggal pergi saja, gak lapor pun ga apa-apa, pemesanan ke hostel ini akan semakin mahal jika dilakukan 2-3 minggu sebelum keberangkatan, bisa nyampe 3 kali lipat harganya. Jadi intinya, apakah recommended hostel ini? yah...untuk hostel dengan harga paling murah, dan gak ada pilihan lain, tentu saja sangat worth it untuk ukuran Hongkong yang dimana mana serba mahal. Yang terpenting kita bisa tidur dan dekat ke tempat transportasi umum.Â
2. Master Inn
Hostel ini berada di Sincere House flat 1511, 15/F 83 Argyle street, Mongkok. Gw nginep selama 1 malam aja seharga Rp. 264.000. Stasiun terdekat yaitu statiun mongkok dengan pintu exit D2, bahkan sangat dekat, di depan gedung. Dekat juga dengan tempat makan, circle K, Sevel 7, dll. Tempatnya sama-sama startegis, tidak jauh dengan hostel gw yang pertama. Letaknya di sebuah gedung serta memiliki tempat di setiap lantai, jadi ruang menginapnya tersebar di mana-mana dan di setiap lantai, sistemnya sama seperti di penginapan gw yang pertama, semacam apartemen. Gedungnya lebih nyaman, lebih modern, liftnya juga sangat nyaman sekali. Namun bedanya, ke tempat ini harus self service, jadi apa-apa harus dilakukan sendiri.Â
Jadi saat gw check in, gw harus menelpon pemiliknya, si pemilik akan memberi tahu kita tinggal di ruangan mana, password pintunya, dan segala rupanya deh, intinya kita ga akan ketemu sama pemiliknya. Nah, kalau gw pribadi, sempat merasa kebingungan sebab sistem kamar yang belum sepenuhnya paham, sumpah gw hampir 1 jam ngurus-ngurus check in cuma karena harus nyari tempat ruangan nginepnya. Karena udah lama banget, akhirnya mau ga mau si pemiliknya nemuin gw, ramah sih, tapi dengan sistem self service seperti ini sangat menyulitkan.Â