Mohon tunggu...
Asep Rajab Gp
Asep Rajab Gp Mohon Tunggu... Guru -

Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Pembelajaran TIK di Sekolah Masih Perlu Dipertahankan?

2 April 2014   19:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:10 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Teknologi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang bersifat teknis dengan perhitungan perhitungan tertentu.

Kesalahan dalam perencanaan, kesalahan dalam perhitungan yang matang maka Teknologi yang diciptakan akan menghancurkan diri sendiri bahkan seluruh manusia.

Bagaimanakah agar Teknologi bermanfaat?  Tentu Teknologi harus dipelajari agar tidak salah dalam pemanfaatannya sehingga manusia sebagai pengguna tidak hancur karena penggunaan yang tidak terarah.

Bagaimanakah dengan TIK ? apakah TIK atau dalam bahasa kerennya ICT termasuk teknologi? Mari kita cermati dengan bahasa kita sendiri, TIK singkatan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi, disini tersirat dua buah kata utama yaitu “Informasi” dan “Komunikasi”.

Saya sering mendengar ketika mengikuti pelatihan, pemikiran pemikiran yang sangat kerdil. Seperti kata kata “Anak TK saja sudah bisa menggunakan internet” sehingga tidak perlu lagi pembelajaran TIK. Sungguh sangat mengkhawatirkan.

Di Jakarta dari bayi sampai orang dewasa menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari hari, tapi kenapa harus dipelajari lagi di sekolah? Karena di dalamnya ada kaidah kaidah yang harus dipelajari, demikian juga dengan TIK tidak hanya dengan bisa internet dikatakan sudah memahami TIK. Tapi ada kaidah kaidah teknologinya yang harus dipelajari dalam penerapannya dan ini tidak bisa dan akan sulit kalau dipelajari sendiri.

Apa itu Informasi dan Komunikasi?,

Informasi adalah berita yang kita terima, bersifat satu arah.  Perkembangan informasi menurut sejarah dari dulu hingga saat ini sangat menakjubkan. Perkembangan yang begitu pesat menuntut kita untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologinya. Kita tidak dapat tinggal diam hanya sebagai pengguna, kita tidak ingin dijajah dengan perkembangan teknologi tersebut. Apakah kita akan begitu saja mengenal teknologi? Teknologi harus dipelajari dengan ilmu tertentu, tidak bisa hanya dengan melihat dan mendengar. Dengan lahirnya Teknologi Informasi, bagaimana kita bisa meramu dan menyampaikan kepada masyarakat luas tentang berita sehingga masyarakat bisa tertarik dan mengerti terhadap informasi yang kita sampaikan.

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang memiliki sifat dua arah, disini terdapat kegiatan dialog yang memungkinkan manusia dapat saling mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya. Dengan pesatnya terknologi bidang komunikasi memungkinkan manusia bisa berkomunikasi tanpa batas ruang dan waktu. Apakah orang bisa chating atau menggunakan aplikasi pilihan tertentu sudah dikatakan orang itu mengerti tentang ICT? Belum Tentu kalau orang itu tidak tahu tata cara berkomunikasi yang baik. Apakah seorang anak yang bisa FB an sudah bisa dikatakan canggih dalam berkomunikasi dengan baik? Belum tentu kalau anak tersebut menggunakan FB untuk memaki maki orang lain, atau untuk menjelek jelekan orang lain. Disinilah perlunya pembelajaran etika dalam berkomunikasi.

Pertanyaannya : Dimana peserta didik harus belajar etika berkomunikasi, dan dimana harus belajar cara penggunaan berbagai macam aplikasi supaya dapat menghasilkan karya atau pesan yang baik, yang bisa diterima dan dimengerti oleh orang lain? Dimanakah seorang peserta didik akan belajar pengolah kata sehingga dia dapat menghasilkan makalah atau laporan dengan rapih dengan tata cara penulisan yang baik?

Apakah seorang anak yang handal mencari bahan pelajaran dari internet sudah dikatakan bahwa anak itu sudah menggunakan ICT dengan benar? Jawabnya Belum Tentu. Kenapa?

Apa yang akan dilakukan anak tersebut dengan informasi yang dia baca dari buka buka internet dan mau diapakan bahan pelajaran yang dia cari dari internet tersebut?

Disinilah bahwa anak tersebut harus belajar bagaimana cara meramu  dan menggunakan bahan tersebut sebagai suatu bahan pelajaran dan mungkin dijadikan sebagai bahan laporan. Apakah anak akan tahu begitu saja cara pengolahan data yang dia terima?

Mungkin dan mungkin tahun pertama pelaksanakaan Kurikulum 2013 akan suskes dengan penerapan berbasis ICT. Kenapa? Karena mereka pernah belajar TIK pada tahun tahun sebelumnya. Bagaimanakah anak-anak 3 tahun yang akan datang?

Anak anak akan kehilangan kreatifitas yang bermakna dalam mengolah informasi dan komunikasi, baik untuk kepentingan dirinya maupun untuk presentasi di depan kelas, karena dasar dasar pengolahan tidak diberikan dalam pembelajaran.

Peserta didik diperkotaan sekarang banyak yang membawa laptop atau netbook ke sekolah. Kenapa?

Mereka bukan semata mata ingin mencari bahan pembelajaran dari internet. Alasan yang mereka kemukakan karena ada pembelajaran TIK. Dan karena ada pembelajaran TIK ini bisa dimanfaatkan untuk pembuatan tugas mata pelajaran lainnya. Bagaimana jika pembelajaran TIK dihilangkan? Orangtua akan berpikir buat apa beli laptop toh mata pelajaran TIKnya saja sudah hilang.

Suatu hari beberapa tahun yang lalu, saya kedatangan anak yang pernah saya didik, dia dengan bangganya mengucapkan terimakasih, karena telah mandapat pembelajaran komputer (TIK) sehingga dia bisa diterima di suatu perusahaan menjadi administrasi dan bersaing dengan para sarjana, hanya karena dites bisa menggunakan komputer, padahal dia hanya lulusan SMP. Maka sejak itu saya tidak berhenti memotivasi anak untuk belajar dan terus belajar komputer.

Apakah TIK tidak perlu dipelajari?

Sekarang ketika TIK akan dihapuskan saya berfikir, ketika saatnya peserta didik dituntut untuk pembelajaran yang berfokus pada peserta didik, dimana peserta didik harus dapat mengolah dan menganalisa pembelajaran secara mandiri, TIK dihapuskan.

Coba saja kita bayangkan. Ketika seorang guru memberikan tugas penelitian ilmiah dengan mencari data dan harus diolah dengan menggunakan statistik. Terdapat ratusan data yang harus diolah untuk dicari rata rata atau jumlah data keseluruhan. Apakah peserta didik tersebut harus menjumlah dan melakukan perhitungan lainnya secara manual dengan menggunakan kalkulator? Karena dia tidak belajar TIK khususnya tidak mempelajari program aplikasi pengolah angka (misalnya belajar spreadsheet yang pada saat ini diberikan). Apa ini yang disebut dengan kemajuan? Untunglah peserta didik yang sekarang masih belajar TIK. Karena dia masih bisa membuat tabel, atau grafik yang bisa disajikan dalam bentuk informasi dan bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun