Mohon tunggu...
Asep Parizal
Asep Parizal Mohon Tunggu... Guru - Guru Produktif

Kuliner dan masak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMKN 1 Cibadak menuju Teaching Industri yang Siap bersaing

11 Desember 2022   21:32 Diperbarui: 11 Desember 2022   21:40 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kabupaten Sukabumi, khususnya Cibadak, dikenal dengan potensi pertanian yang tinggi. Salah satunya adalah budidaya tanaman lemon California yang menjadi salah satu yang terbesar di wilayah Jawa Barat. Untuk maksimalkan potensi tersebut, SMKN 1 Cibadak mengembangkan produk sari buah lemon sebagai hasil pembelajaran siswa melalui Tefa Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP). Hingga kini tercatat lebih dari 10.000 botol per hari dengan omzet mencapai Rp2 miliar per tahun.

Sari buah lemon yang diberi nama Le'Monial ini merupakan produk turunan dari tanaman buah lemon California yang dibudidayakan siswa Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) di SMK tersebut. Sejak 2016, siswa para siswa Jurusan ATPH memang sudah diberi kompetensi budidaya lemon California yang mereka ditanam di  lahan perkebunan milik sekolah seluas dua hektare.
Produksi minuman sari buah lemon sendiri baru dimulai pada akhir 2018. Saat itu produksinya masih skala laboratorium, masih terbatas. Selain dijual di lingkungan sekolah, saat itu minuman sari buah lemon baru dipasarkan kepada masyarakat di sekitar sekolah.

"Jadi, kami ingin para siswa kami ini dapat belajar mulai dari bagaimana menanam atau budidaya lemon, kemudian bagaimana proses panen, hingga pascapanen, salah satunya dengan membuat sari buah lemon ini," kata Omit Sumitra, Kepala Bidang Teaching Factory SMKN 1 Cibadak beberapa waktu lalu.

Menurut Omit, pengembangan minuman sari buah lemon ini tidak  lepas dari program SMK Pusat Keunggulan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sebagai penerima manfaat SMK Pusat Keunggulan, SMKN 1 Cibadak, menurut Omit, mendapatkan dukungan yang penuh untuk mengembangkan potensi dan keunggulan sekolah, salah satunya program Tefa sari buah lemon ini.

"Dengan berbagai program yang ada, kami bersyukur mendapat dukungan untuk mengembangkan program-program sekolah, potensi sekolah juga berkembang, baik pendanaan, pendampingan untuk penguatan SDM sekolah, dan sebagainya," kata Omit.

Sebelum menjadi SMK Pusat Keunggulan di tahun 2021, SMKN 1 Cibadak telah terlebih dahulu menyandang status sebagai SMK Center of Excellence.  Dalam perjalanannya, SMKN 1 Cibadak mampu mengembangkan dua program keunggulan sekaligus, yakni ATPH dan juga APHP. Kedua program ini mengalami kemajuan yang luar biasa dan juga memberi dampak besar pada kompetensi murid, lulusan, dan juga pengembangan jurusan-jurusan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun