Rinai hujan kembali membasahi pipimu
Mengusap jera tangis disekelumit jemu
Pada tanggal yang telah menuai mimpi
Juga nafas terakhir disejengkal laju nadi
Hari tak pernah ingin kau kecewa
Tersedan-sedan dikaca rengek yang penuh tanya
Setelah jejak takdir renta baru kau usaikan
Eja ditiap kata yang dikau sulit menganggukkan
baca juga : kumpulan puisi keren
Tak usahlah berlarut-larut dalam kebekuan angan
Hingga tak ada desis angin sejuk selain kesedihan
Tiba saatnya kita menanam bicara diterangnya pijar doa
Dengan roman nyata yang netranya enggan membuta
(MD)
Yogyakarta, 22/10/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H