Garut- Kabar duka datang dari Pengurus Cabang Nhadlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut. Mustasyar PCNU sekaligus Muqoddam Tarekat Tijaniyah KH. Dr. Muchlis Badruzzaman, DEA meninggal dunia pada Selasa (26/12/23) atau 13 Jumadil Akhir 1445 H pukul 10.50 dikediamannya.Â
Kabar tersebut penulis dapatkan dari media sosial Birrul Walidain
"Innalillahi WA inna ilaihi Raji'un, Telah Wafat Guru Kami Tercinta, DR. Eng. KH. Muchlis Badruzzaman, DEA Bin Syaikhuna Badruzzaman (Muqoddam Thoriqoh Tijaniyah Dan Sesepuh Ponpes Al-Falah Biru Garut)," unggah media sosial Birrul Walidain
Almarhum merupakan ketua yayasan sekaligus sesepuh Pondok Pesantren Al-Falah Biru Garut, sebuah pesantren yang terletak di Kp. Al-Falah, Desa Mekargalih Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.Â
Almarhum meninggal di usia 78 tahun, dan meninggalkan seorang istri yang merupakan putri dari KH. Ilyas Ruhiat dari Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya, yaitu Hj. Cucu Habiban Ruhiat.Â
Sebagai informasi Almarhum merupakan putra Syaikhuna Badruzaman (guru besar toriqot Tijaniyah di Garut) yang ke-tujuh, dan juga Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Tenaga Nuklir.Â
Dan ketika satu ulama wafat, maka akan ada sebuah lubang dalam Islam yang tidak bisa ditutupi kecuali oleh generasi penerusnya. (Imam Al-Ghazali, Kitab Ihya’ Ulumuddin, 2017. Beirut: Dar Al-kotob Al-Ilmiyah, juz 1, halaman 15).
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H