Mohon tunggu...
Asep Nirman
Asep Nirman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN SGD Bandung
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ingin menjadi seorang Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Innalillahi, Mustasyar PCNU Garut sekaligus Moqoddam Tarekat Tijaniyah, KH. Muchlis Badruzzaman telah wafat

26 Desember 2023   16:35 Diperbarui: 27 Desember 2023   07:37 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : media sosial birrul walidain

Garut- Kabar duka datang dari Pengurus Cabang Nhadlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut. Mustasyar PCNU sekaligus Muqoddam Tarekat Tijaniyah KH. Dr. Muchlis Badruzzaman, DEA meninggal dunia pada Selasa (26/12/23) atau 13 Jumadil Akhir 1445 H pukul 10.50 dikediamannya. 

Kabar tersebut penulis dapatkan dari media sosial Birrul Walidain

"Innalillahi WA inna ilaihi Raji'un, Telah Wafat Guru Kami Tercinta, DR. Eng. KH. Muchlis Badruzzaman, DEA Bin Syaikhuna Badruzzaman (Muqoddam Thoriqoh Tijaniyah Dan Sesepuh Ponpes Al-Falah Biru Garut)," unggah media sosial Birrul Walidain

Almarhum merupakan ketua yayasan sekaligus sesepuh Pondok Pesantren Al-Falah Biru Garut, sebuah pesantren yang terletak di Kp. Al-Falah, Desa Mekargalih Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. 

Almarhum meninggal di usia 78 tahun, dan meninggalkan seorang istri yang merupakan putri dari KH. Ilyas Ruhiat dari Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya, yaitu Hj. Cucu Habiban Ruhiat. 

Sebagai informasi Almarhum merupakan putra Syaikhuna Badruzaman (guru besar toriqot Tijaniyah di Garut) yang ke-tujuh, dan juga Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Tenaga Nuklir. 

Dan ketika satu ulama wafat, maka akan ada sebuah lubang dalam Islam yang tidak bisa ditutupi kecuali oleh generasi penerusnya. (Imam Al-Ghazali, Kitab Ihya’ Ulumuddin, 2017. Beirut: Dar Al-kotob Al-Ilmiyah, juz 1, halaman 15).

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun