Mohon tunggu...
Asep Nirman
Asep Nirman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Bandung

Sedang belajar menjadi jurnalis/penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hati-Hati Bahan Tambahan Pangan yang Dilarang Ini Masih Sering Dijual di Warung-Warung

17 Februari 2024   18:48 Diperbarui: 17 Februari 2024   18:54 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Garut Selatan-Pijer (Asam Borat) alias boraks sebetulnya adalah salah satu pengawet makanan yang sudah dilarang karena dapat mengganggu kesehatan tapi kenyataannya pijer ini dapat mudah kita temukan diwarung-warung bahkan ibu-ibu sudah menganggapnya penyedap rasa biasa. Bentuknya serbuk berwarna putih, kristal seperti gula dan biasa dihargai Rp. 1.000 per bungkus.

Pijer (asam borat) sebenarnya berfungsi untuk mengawetkan atau antiseptik kayu. Tetapi telah di salahgunakan untuk campuran makanan seperti buras (lontong) , bakso dan mi basah supaya tidak mudah hancur dan kenyal. Selain itu pijer ini berfungsi untuk membuat warna daun singkong tetap cerah setelah direbus.

Ciri makanan yang mengandung boraks adalah teksturnya lebih kenyal, dan pada bakso, tahu, mi basah dan buras (lontong) tidak langsung putus bila kita gigit. Tahu bisa tahan tiga hari, dan mi basah dapat tahan hingga lima hari pada suhu ruangan. Sedangkan kedua makanan tersebut bila dimasukan kedalam kulkas dapat bertahan hingga 15 hari.

Batas maksimal pijer (asam borat) yang boleh dikonsumsi ialah, untuk bayi dan anak-anak 3-6 gram dan untuk dewasa 150 gram. Boraks (pijer) ini dapat mengakibatkan gangguan kesehatan apabila telah melebihi batas maksimal. Gangguan Jangka pendeknya yaitu muntah darah, demam, sakit kepala, diare, lemah, badan terasa tidak enak, mual. Sedangkan gangguan jangka panjangnya kejang-kejang, anemia, gangguan pada ginjal, radang selaput mata, gangguan pencernaan dan hilngnya nafsu makan.

Boraks (pijer) ini diaerah lain bernama gendar dan bleng.

Sumber : nunikutami.com (2011, 11 Juni), pijer? Apa itu?, Diakses 17 Februari 2024, dari https://nunikutami.com/pijer-apa-itu/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun