Dengan berapi-api Presiden Prabowo Subianto bilang bahwa "Kita (Indonesia) akan jadi lumbung pangan dunia ,,!" begitulah dia bicara dalam Pidato Pertamanya ketika siang tadi (Minggu 20/10/2024) Prabowo Subianto berdiri di mimbar besarnya di Gedung DPR/MPR Senayan Jakarta dalam pidato tanpa tex-nya pada saat setelah Prabowo Subianto diambil Sumpah Jabatan Ke Presidennya.
Kaitan dengan hal tersebut nun jauh dari sana (Jauh dari Gedung DPR/MPR Jakarta) penulis sempat pula mendengarkan keluh- kesah  Pak Ihing Solihin.
Siapa pak Ihing itu? dia adalah  Ketua RT 01/Rw 01 Bojongkoneng Desa Sukaasih Kec Singaparna Kab Tasikmalaya Jawa Barat bilang ,Dia berpendapat bahwa :."Ah,,mustahil pak Prabowo,,!" katanya , penulis sempat nanya kepada dia " mengapa mustahil ?" ,  Pak Ihing mencoba memberi penjelasan , yang dia ketahui Buruh Tani sekarang sudah hampir tidak ada , "Tani ,tanam padi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya aja contohnya yaa di Jawabarat ini pada Umumnya perlu daya dukung buruh tani traditional (tukang cangkul,tukang babad galeng,tukang ngarambet dan sebagainya)., karena di wilayah kami belum tersedia alat modern , masih perlu cangkul dan digerakan oleh tangan manusia (bukan oleh mesin) , tanah persawahan di wilayah perkampungan kami di Tasikmalaya juga masih seperti terasering (petak-petak tebing) biasa , dan bukan persawahan yang luas ,petak-petak ,kalaupun ada alat modern yaa,bisa jadi kendala juga bukan?" dia pun bicara memberikan alasannya.
Kaitan dengan kata "Mustahil tercapai"  sebagai lumbung pangan dunia pak ihing pun melanjutkan alasannya "Buruh tani di wilayah kami di Singaparna sudah mahal harga hariannya ,bisa Rp.100,000 - 150.000 per-bedugnya (Kerja dari jam 08:00 Sampai jam 12:00) kita ketahui  dulu yaa,, harga gabah padi  itu tidak akan sepadan dengan modal bagi  buruh traditional yang kita pekerjakan , karena bila per-hektare pengerjaannya bisa mencapai sepuluh hari misalnya,  kalau kita butuh 2 orang saja yang punya lahan harus punya uang dulu buat buruh Rp.2 Juta bukan?  ,belum lagi misalnya dibajak pakai Mesin ,atau kerbau , harga buruh tukang nyambut berapa per harinya sekarang mah mahal lho,,,!! sedangkan harga gabah tidak akan seimbang dengan hasil yang didapatkan oleh petani kita ,!" ungkap dia mendetail bicara kan alasannya hingga ke hasil panennya.
Pak ihing pun melanjutkan pandangannya ,mengapa dia bilang Pidato Pak Prabowo terkait "Akan jadi lumbung pangan dunia" itu akan sulit di implementasikan.
Menurut dia  "Buruh tani itu bukan hanya tukang cangkul sawah saja,setelah selesai dicangkul kita perlu tukang tandur (nanam padi) ,setelah itu perlu tukang bersih tambakan sawah (galengan) dan lain sebagainya , banyak orang yang perlu dilibatkan dalam menanam padi lho,,,! tidak akan mudah juga , nah yang berminat jadi buruh tani sekarang sudah jarang yang mau,,alasannya sederhana , mereka kagak mau kalau di bayar murah ,tidak kaya dulu bukan,,? sekarang tukang buruh juga pada punya HP android ,mereka pada punya Motor bukan jalan kaki kaya zaman dulu , nah ,,,butuh duit buat beli kuota dan bensin  bukan ? sedangkan kuota mah kagak bisa dibarter sama gabah bukan? ,,,,yaa,,susah paa prabowooo,,,!" celoteh dia melanjutkan pendapatnya atas Pidato Pak Prabowo Subianto yang dia lihat berapi-api di TV swasta tersebut.
Pak Ihing-pun sempat memberikan alasan "mengapa sekarang Berkurang minat warga jadi buruh tani ? " dia berpendapat bahwa Alasannya kuat  "Karena warga diberi bantuan Kontan (Update) seeprti Bantuan PKH ,dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) itu salahsatu pemicunya lho,,!  ,mengapa demikian ? ,,, yaa kita lihat saja , tiap bulan orang-orang yang dikata kurang mampu malahan diberi ikannya bukan diberi kailnya  ,diberi beras gratis dari Kementrian Sosial dikasih duit tiap bulan ,kebanyakan mah hal itu menjadikan mereka jadi malas kerja serabutan , mereka langsung pasang tarif mahal untuk kerja mereka karena walaupun mereka tidak punya uang beras mah ada dan masih bisa nanak nasi mah,,,yaa alasannya banyak yang bilang  begitu ,,,itu salahsatu alasannya menurut saya mah ,maaf kalau saya salah berpendapat yaa maklum saya orang  awam ,,!" jelas dia melanjutkan bicaranya.
Pak Ihing Solihin pun punya pendapat begitu adalah hasil dia menjadi pelaku tani di Kampungnya di Singaparna , penulis sempat mengorek kembali alasannya "Mengapa Para Buruh Tani jadi sedikit Kolokan ?" dia pun bicara dengan nada lugas , "Coba aja di putuskan Bantuan bersifat Kontan (PKH/BPNT- pen) , dari pemerintah agar sawah-sawah dan ladang (lahan-lahan) yang tidur bisa dibangun kembali,,kalau tidak begitu ,,?!! yaaa kembali akan susah cari orang yang mau kerja jadi buruh tani ,lho,,,!! ,,,, nah kalaupun tidak begitu ,sanggupkah pemerintah pak prabowo menyediakan alat modern yang bisa dipakai di sawah-sawah yang model (Countoor Tanah) -nya petak-petak seperti kebanyakan di wilayah Tasikmalaya misalnya,,!" pak Ihing pun menamatkan bicaranya sambil bicara terkekeh-kekeh lalu dia pun pergi ke sawahnya ,,,,
Asep Muhammad Rizal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H