ANGKATAN PERTAMA (1 Oktober s.d 31 Desember 2014)
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh…
Saya, Maulidiyyansah, yang sehari-hari dipanggil Asep, adalah seorang yang masih tercatat sebagai guru SD & SMK di Tangerang ketika memutuskan diri pergi ke Jogja untuk mengikuti kelas magang angkatan pertama yang diadakan oleh pak Dosen Jualan mulai 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2014.
Bukan hal yang mudah untuk meninggalkan istri dan 3 orang anak selama 3 bulan penuh, apalagi saat itu anak paling kecil masih berusia 5 bulan. Rasa sedih dan bahagia berbaur menjadi satu. Sedih bahkan menangis karena harus meninggalkan mereka, dan bahagia karena bisa mengikuti kegiatan yang saya yakin selanjutnya akan merubah hidup saya dan orang-orang sekitar.
Suatu pagi tanggal 1 Oktober 2014 dimana hari pertama kelas magang angkatan pertama dimulai, saya menginjakkan kaki di tanah Jogja, tepatnya di terminal Giwangan. Berbekal peta alamat Dosen Jualan dari internet, akhirnya sampai juga ke lokasi diantar oleh abang ojek yang baik hati dan tidak sombong walaupun harus keluar kocek 10x lipat dibanding jika naik bis. Lumayan penglaris.
Setelah menikmati jamuan mandi pagi dan sarapan dari pak Dosen Jualan, mulailah berdatangan peserta magang lainnya. Ada mbak Eno dari Bekasi, kang Erdy dari Tasik, cak Zen dari Gresik, dan lainnya dari wilayah Jogja ada pak Bagus, mbak Rima dan mbak Siswati. Acara pembukaan kelas magang angkatan pertama pun dimulai seiring kehadiran gubernur OMG Jogja mas Akbar Papa El didampingi juragan sprei ternama mas Arief Fatboyslim. Materi pertama adalah perkenalan dan pembagian produk-produk yang akan dijadikan bahan jualan selama masa magang berlangsung.
Bulan pertama adalah bulan melatih cara cepat cari duit. Diawali persembahan ratu bebe mbak Riyana lewat trik-trik jualan lewat BBM, lalu pasang iklan gratis di internet, cari pin BB tertarget, riset kata kunci, dan membuat fesbuk. Diawal pembuatannya, beberapa peserta magang sempat menghebohkan jagat perfesbukan. Bagaimana tidak, angka permintaan pertemanan bisa tembus angka 500-900 setiap harinya. Termasuk si penulis, kurang dari 10 hari angka pertemanannya menembus angka 4500 orang walaupun akhirnya harus wafat ditengah jalan. Yang tentunya diiringi banjir order hingga Jambi dan Palembang.
Memasuki bulan kedua materi-materi lainnnya mulai dihidangkan seperti youtube, twitter, instagram, blog ditambah bumbu-bumbu SEO dasar dan lanjutan. Sambil melayani order yang berdatangan disela-sela magang berlangsung. Tak lupa pula jagongan reboan OMG untuk suplemen diluar materi magang. Dan tidak kalah penting, anggota keluarga magang pun bertambah dengan hadir nya peserta angkatan kedua. Ada mas Fendri, mas Victor, mas Agus dan mbakNia.
Bulan ketiga pun tiba. Diawali study banding ke para pendahulu yang telah sukses menapaki dunia internet marketing sebagai penjual sekaligus produsen. Ada mas Arief Fatboyslim dengan sprei nya, mbak Ardhani dengan baju muslim nya, dan bunda Erwina dengan Bunda Collection nya. Yang terakhir disebut walaupun belum tercatat sebagai internet marketer, namun penjualannya sudah fantastis dengan puluhan karyawan dirumahnya.
Pekan-pekan berikutnya materi-materi pamungkaspun dikeluarkan untuk menunjang keahlian bermain SEO. Mulai dari tanding untuk page one, documentshare, SMO, pinterst, 50-75 backlink perhari, dummy blog (blogspot, blogdetik, wordpress, weebly), linkedin, aboutme, kompasiana, viva report, artikel, dan lain-lain. Disamping memberi pendampingan untuk peserta magang angkatan ketiga. Ada mas Eko, mas Catur, mas Andi, mbak Firia dan mbak Arin. Karena tempat yang kurang memungkinkan, maka angkatan ketiga tidak bertempat dirumah pak Dosen, tapi dirumah pak Syamsudin leader MELILEA DIY dan Jawa Tengah. Beliau adalah salah satu orang yang menjadikan pak Dosen Jualan sebagai konsultan internet marketing nya.
Penghujung kegiatan magang pun tiba. Waktu 3 bulan tentulah bukan waktu yang cukup untuk menguasai materi-materi seluruhnya secara sempurna, masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu kami dan khususnya saya pribadi mohon bimbingan dari pak Dosen Jualan dan para suhu yang lain untuk terus menjalin komunikasi agar bimbingan kelas magang ini berkesinambungan dan berlaku sepanjang masa tanpa batas ruang dan waktu.
Di akhir catatan ini rasa yang 3 bulan lalu ada kini hadir kembali. Rasa sedih dan bahagia yang berbaur menjadi satu. Sedih karena harus meninggalkan teman-teman yang sudah menjadi sahabat, guru, bahkan seperti keluarga sendiri. Bahagia karena akan kembali kepada orang-orang tersayang yang menyambut kepulangan esok hari.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika selama masa magang adahal-hal yang saya perbuat kurang berkenan dihati pak Dosen Jualan dan juga keluarga. Terima kasih mbak Ida, mba Khilya, kaka Rafi yang telah bersedia direpotkan. Terima kasih kue brownies dan mangga nya. Terima kasih atas waktu dan tempat yang disediakan untuk kami dimana tempat tersebut akan selalu menjadi salah satu tempat terindah yang pernah kami kunjungi sepanjang masa.
Terima kasih… terima kasih… terima kasih…
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh…
Yogyakarta, 30 Desember 2014
Yang kadang menangis disepinya malam…
Asep Maulidiyyansah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H