IMPIAN DI SEPERTIGA MALAM
Di sepertiga malam hening dingin nan syahdu ku terjaga
Kulangkahkan kaki menuju embun sejuk mensucikan diri
Kubersiap bermunajat pada dzat Sang Pemilik nirwana
Mengharap bertemu kekasih Mu kelak di akhirat nanti
Yaaa
Walau jarak sangat jauh dengan kekasih Mu
Sejatinya aku rindu Yaa Rasul
Sejatinya aku mendamba syafaatmu
Hingga menetes air mata tanpa aral
Kuteteskan air mata ini karena aku ingat semua dosaku
Kuteteskan air mata ini karena aku ingat belum mengikuti sunahmu
Kuteteskan air mata ini karena aku ingat jauh dari perilaku sucimu
Kuteteskan air mata ini karena aku ingat menyia nyiakan dua wasiatmu
Ya Rasul, Engkau contohkan cara bermesraan dengan Dzat Pemilik Keindahan
Namun aku berkhianat.......aku lebih tertarik sifana yang menggiurkan dan melenakan
Ya Rasul, Engkau contohkan cara birrul walidain sebagai pintu surgaku
Namun aku berkhianat.....aku lebih tertarik siangkara murka padahal dia menutup pintu surgaku
Padahal.....
Apapun yang indah didunia ini, tak seindah apabila kudapat saksikan wajahmu yang menyejukan hati
Pemberiaan kekasih hati sangat jauh tidak berarti dibandingkan  pemberian syafaatmu nanti
Tak terasa......
Di sisa hidupku ini aku masih  sia siakan sunahmu
Padahal sunahmu kendaraan super cepat bertemu denganmu
Munajat di sepertiga malam ini, ku ingin menjadi lebih baik dari aku yang lalu
Ridhoilah niatku ini Ya Rab Dzat Maha Penerima Taubatku
Karya: Asep Kurniawan Kaustar (Abzakhan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H