Mohon tunggu...
ASEP KAMBALI
ASEP KAMBALI Mohon Tunggu... profesional -

Guru sejarah keliling | Historian | Lecturer in history, museum, heritages, tourism & communication | Founder @IndoHistoria CP:081394207555 | Info lengkap id.wikipedia.org/wiki/Asep_Kambali

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nonton bareng film Max Havelaar

4 Januari 2012   15:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:20 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1325692108663499791

Hindia Belanda, paruh kedua abad ke-19. Penjajah Belanda memperoleh modal untuk membangun perdagangan kopi. Salah seorang asisten residen baru, Max Havelaar, berupaya menarik hati rakyat di provinsi Lebak yang memiliki masalah kemiskinan. Dia berusaha membangunnya.

Namun, di bawah kontrol Kepala Bupatinya sendiri, Havelaar menyaksikan penjarahan, kekerasan dan kebrutalan yang dilakukan oleh kepala polisi (demang) setempat setiap hari. Dia mencoba untuk intervensi, membela penduduk Lebak.

Dia sangat berharap kasus dan usahanya itu bisa diselesaikan. Tapi atasannya, Residen, tidak ingin itu. Havelaar kemudian malah ditempatkan ke provinsi lain, dia dipindahtugaskan, dimutasi. Havelaar tidak berhenti sampai disitu. Dia berusaha menemui Gubernur Jenderal, penguasa Hindia Belanda (kini setara dgn presiden) yang dia harapkan mengerti permasalahan ini. Berhasilkah Havelaar meraih dukungan? Lalu bagaimana respons masyarakat sendiri? Akankah nasibnya mujur dan memenangkan keadilan bagi mereka? Cari tahu jawabannya dengan menonton film keren ini bersama-sama di Kopitiam Oey Thamrin City, pada 11 Januari 2012, Pkl.16.00-22.00wib. Jangan lupa ya, check di agenda kamu ;-) Untuk info lengkap dan tata cara pendaftaranya, kunjungi website Komunitas Historia Indonesia (KHI) selaku penyelnggara acara ini http://www.komunitashistoria.org , follow juga twitternya di @IndoHistoria dan bergabung di Facebook Event ini http://www.facebook.com/events/250926261640378/ *Film karya Fons Rademakers ini skenarionya dibuat oleh Gerard Soeteman yang diangkat dari novel terkenal di dunia karya besar Multatuli pada tahun 1859. Film produksi Belanda-Indonesia ini memenangkan hadiah khusus dari juri Festival Film di Teheran, hadiah di Festival Film Naples dan Bodil, sebagai film terbaik non-bahasa Inggris di Denmark. **Komunitas Historia Indonesia (KHI) dalam gerakannya selalu berupaya menggali, mempublikasikan dan mempopulerkan sejarah dan kebudayaan kebada generasi muda sebagai sumber inspirasi dan semangat bagi terciptanya peradaban bangsa di masa kini dan masa depan yang lebih baik. Untuk itu, pemutaran film Max Havelaar ini menjadi penting untuk digelar. Siapapun Anda, yang cinta Indonesia dan hidup hingga sekarang ini, Anda tentu harus tahu dan peduli terhadap perjalanan sejarah bangsa kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun