Udah di pertengahan tahun nih. Siapa yang sudah dapet cuan dari investasi? Kalo masih belum, coba yuk investasi SBN, mumpung masih ada waktu lho. Buat saya, investasi SBN (Surat Berharga Negara) memang sudah menjadi pilihan untuk mendapatkan cuan atau passive income.
Perjalanan saya menjalankan investasi SBN dimulai tahun 2022. Saat itu saya mendapat tawaran teman untuk investasi SBN yang katanya aman dan return nya lumayan tinggi. Â Mulanya saya sedikit ragu karena selama ini investasi yang aman dan minim risiko acapkali menghadirkan imbal hasil yang rendah.
Sebut saja misalnya deposito yang dulu juga pernah saya jalankan. Instrumen investasi ini memang sangat terjamin keamanannya, tapi soal return-nya sangat kecil. Tapi berbeda dengan SBN, karena saya sudah berpengalaman, maka saya bisa menjamin kalau instrumen yang satu ini selalu menghadirkan imbal hasil di atas bunga deposito Bank BUMN.
Sebagai contoh sebut saja instrumen SBN yang baru saja rilis yakni Savings Bond Ritel seri 013 (SBR013) yang punya return 6,45% dan 6,60%. Sementara itu sepengetahuan saya, bunga deposito Bank BUMN masih berada di kisaran 2-4% saja.
Dari sini saya jadi semakin yakin kalau investasi SBN lebih bagus dibanding deposito. Kalau kamu gimana? Kalau melihat SBR013 yang kemarin, instrumen ini sangat laris manis. Terbukti dari berita yang dikabarkan Kontan, penjualan SBR013 sudah mencapai Rp 9,06 Triliun di hari ke-11 masa penawaran. Setelah SBR013, maka hanya tersisa tiga instrumen lagi yang bisa kamu beli.
Melihat jadwal SBN 2024 yang dirilis Pemerintah, ketiga instrumen SBN yang masih tersisa itu adalah:
Sukuk Ritel Seri 021 (SR021): 23 Agustus -- 18 September 2024
Sukuk Ritel  SR021, instrumen ini menjadi salah satu yang akan saya beli nanti. Ini karena SR021ini merupakan produk investasi syariah dengan kupon fixed rate (tetap). Mengingat suku bunga BI sedang di puncak, maka dengan imbal hasil tetap dari investasi SR021 akan jadi pilihan yang menguntungkan, karena tidak akan pernah berubah hingga masa tenor berakhir.
Obligasi Negara Ritel Seri 026 (ORI026): 30 September -- 24 Oktober 2024
Sukuk Tabungan Seri 013 (ST013): 8 November -- 4 Desember 2024