Mohon tunggu...
Asep Ikhwan
Asep Ikhwan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat sosial enterpreneur yang mengelola yayasan pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin Yang tegak di puncak bukit Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, Yang tumbuh di tepi danau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agile Leadership di Lembaga Pendidikan Swasta

27 Oktober 2022   18:58 Diperbarui: 27 Oktober 2022   19:05 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Era kepemimpinan transformasional sejatinya telah mengalami perubahan meskipun dalam berbagai hal masih relevan. Semboyan kurangi kompetisi perbanyak kolaborasi, telah menjadi jargon yang terus digaungkan menandakan bahwa gaya kepemimimpinan yang bersifat memberi perintah sekarang bergeser kepada gaya kepemimpinan yang menginsipirasi, mengajak kolaborasi dan membangun persahabatan . Era kepemimpinan dalam industri 4.0 mengubah gaya kepemimpinan menjadi kepemimpinan Agile. Agile leadership ini sangat menarik dikaji khususnya didunia pendidikan yang memasuki era digital school. 

Bagaimana menerapkan agile leadership di lembaga pendidikan? bagi lembaga-lembaga pendidikan swasta yang bernaung dibawah penyelenggara yayasan, telah terjadi pergeseran dari pola kepemimpinan kharismatik yang dipimpin secara sentralistik oleh Tokoh masyarakat bergeser ke kepemimpinan transformasional yang lebih adaftif terhadap perubahan tidak lagi tradisional. Pengalaman penulis sebagai pengelola lembaga-lembaga pendidikan formal swasta melihat fenomena pergeseran kepemimpinan kharismatik kepada kepemimpinan transformasional memang seharusnya dilakukan. Maraknya lembaga-lembaga pendidikan baru yang lebih modern pengelolaannya dan memiliki sistem pendidikan yang berbasis teknologi informsi telah menggeser paradigma dalam gaya kepemimpinan menjadi lebih kearah kepemimpinan kolaborasi, adaftif dan gesit.

Agile leadership menjadi barang baru dalam gaya kepemimpinan di lembaga pendidikan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri khususnya bagi yayasan penyelenggara pendidikan formal untuk mengubah sistem kepemimpinan sekolah menjadi lebih transparan dan akuntabel.Sosok pemimpin lembaga pendidikan harus senafas dengan perkembangan jaman yang serba cepat .

Kita tidak boleh berdiam diri melihat kecepatan lalu lintas informasi diberbagai platform sosial media dan berbagai saluran informasi lainnya. Kebijakan dan program pemerintah seperti implementasi Kurikulum Merdeka, program guru penggerak atau sekolah penggerak  harus cepat ditangkap peluangnya dan direalisasikan. Kepemimpinan agile yang kolaboratif,adaftif dan gesit adalah jawaban agar kita tetap bertahan ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat. 

Pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan formal yang maju dan modern harus disikapi sebagai pertumbuhan positif partisipasi masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan sebagai mitra strategis bagi lembaga-lembaga pendidikan formal yang sudah lebih dahulu berdiri dan eksist ditengah-tengah masyarakat.

Akhirnya pilihannya hanya dua , berubah atau punah, mari kita bertransformasi menjadi lebih kolaboratif, adaftif dan gesit dalam menyongsong era pendidikan digital di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun