Mohon tunggu...
ASEP FITRIANA
ASEP FITRIANA Mohon Tunggu... -

Let's read and write again. E-mail: asepfitriana76@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tikus, Ular, dan Burung

8 Januari 2014   15:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


TIKUS adalah sejenis binatang. Tikus, binatang pemakan keju-kejuan ini, seringkali kita jumpai di jalanan, rumah-rumah, atau di lubang-lubang yang jauh dari hingar-bingar dan lalu lalang keramaian. Karakteristiknya yang cekatan, waspada, dan selalu mencari tempat-tempat yang sunyi dan tersembunyi, tikus pun mampu meregenerasikan genetitas sejenisnya, seperti halnya yang dilakukan binatang-binatang jenis karnivora lainnya. Untuk menyelamatkan generasinya, tak sungkan-sungkan tikus mampu memindahkan anak-anaknya ke tempat yang lebih nyaman hanya dengan gigitan sekitar kepalanya seperti halnya yang dilakukan binatang sejenis kucing. Tikus, yang masih berwarna merah pun, diyakini masyarakat umum mampu mengembalikan kondisi tubuh agar tetap kuat. Karakteristiknya yang unik itu, siapa sangka tikus dapat menjadi ide brillian yang dapat menghidupkan dunia perfilman sekelas layar lebar dunia. Sebut saja misalkan kreativitas produk kartun Disney seperti Mickey Mouse, atau Tom and Jerry yang sudah akrab di setiap pemirsa dewasa hingga pemirsa anak-anak.

Selain bisa diketemukan di kebun-kebun binatang, berbeda dengan tikus, ular pun seringkali bisa diketemukan di sungai-sungai atau lautan lepas. Ukurannya yang mini hampir mirip dengan cecak hingga berukuran hampir seperti pohon kelapa, ular pun mampu hidup bertahun-tahun lamanya seperti halnya unta mampu menyimpan air dalam kantung seperti pada tembolok ayam dalam jangka waktu hampir berbulan-bulan lamanya. Ular pun memiliki warna yang berbeda-beda. Hampir seperti warna pelangi atau warna tambang hitam putih, ular, selain binatang yang cukup ditakuti, ternyata tak sedikit diantara mereka yang menyukainya bahkan memeliharanya seperti binatang-binatang ternak dan binatang familiar lainnya semisal monyet, iguana, atau kelinci. Tak jauh berbeda dengan tikus, icon ular pun seringkali mampir di layar-layar kaca atau layar lebar film, hanya untuk memperkuat sebuat karakteristik sebuah film atau karakteristik sebuah tokoh utama. Bahkan untuk produksi-produksi makanan dan minuman pun, nama snack yang hampir bermakna ular itu, sudah menjadi makanan ringan dengan beratus-ratus produk yang telah diproduksi hingga menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Rasanya setiap orang sudah tidak asing lagi dengan binatang berjenis burung. Binatang yang mempunyai sayap dan mampu terbang bermil-mil jaraknya ini, ternyata selain memiliki kekayaan diferensiasi artistik warna, burung ternyata memang memiliki kekayaan jenis-jenis suara yang khas sesuai dengan karakteristik dan nama spesies burung yang dapat diketemukan di tempat manapun. Burung beo misalkan, burung berukuran hampir 30 (tiga puluh) centimeter ini, mampu menirukan jenis suara manusia yang hampir serupa dengan karakteristik suara yang diperdengarkan pada binatang ini, yang mana burung berpelatuk agak runcing ini, lebih sering tinggal di jeruji sangkar-sangkar hanya untuk dipelihara,pun terkadang burung berwarna hitam ini sering dijadikan sebuah media yang mampu meraup sejumlah uang atau jenis penghargaan lainnya. Woddy Woodspeaker misalkan, burung kartun rekaan produksi barat sana, selain mampu berkompetisi rating, jelas film kartun ini mampu menyebarkan isi dan alur cerita yang mampu menginspirasi produksi-produksi film semisalnya. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun