HUBBUN seringkali didefinisikan sebagai kasih sayang. Mempertahankan kesuksesan konon lebih berat daripada meraih kesuksesan. Sama halnya mempertahankan hubungan asmara, pun konon lebih berat daripada meraih asmara tersebut.  Di sisi lain ada yang berpendapat bahwa mencintai adalah sebuah kelemahan sedangkan dicintai adalah sebuah kekuatan. Berbeda dengan kaum ekstrem cineas aktor, mereka sedikit berpendapat bahwa ada uang ada pasangan, tidak ada uang tidak ada pasangan. Sedangkan hubbun atau kasih sayang bagi kaum spiritual, cinta adalah sebuah anugerah dari Tuhan yang meliputi jiwa, raga, dan harta kekayaan yang berlimpah. Akan tetapi Tuhan mengisyaratkan bahwa ada yang lebih baik dari itu. Balasan bagi orang yang bertakwa adalah jannah surga dan pasangan yang bersih yang kekal di dalamnya. Mereka adalah yang sabar, benar, taat, menafkahkan sebagian rizki yang telah dilimpahkan dariNya, dan mereka yang sering beristighfar di waktu sahur atau waktu sebelum fajar menyingsing mendekati subuh. (Ali ‘Imran:14-17)
Agar supaya aktivitas lebih berwarna, setiap orang atau institusi tentu memiliki aktivitas prioritas atau pilihan. Dan bekerja adalah salah satu aktivitas yang dilindungi oleh UUD’45. Setiap warga negara yang sudah menginjak usia dewasa atau sudah baligh, mereka berhak dan berkewajiban mendapatkan pekerjaan dan melakukan aktivitas pekerjaannya tersebut secara profesionalitas dan bertanggungjawab, baik bertanggung jawab pada dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa negaranya sendiri. Agama pun menekankan bahwa bekerja merupakan bentuk ibadah atau penghambaan pada Allah, Tuhan, Pemilik Alam semesta beserta isinya.  Agar supaya aktivitas bekerja senantiasa bernilai dan berkualitas, yakni bermanfaat besar bagi dirinya sendiri maupun kepentingan umum, maka bekerja pun memiliki rambu-rambu tersendiri yang harus dipatuhi oleh pekerja itu sendiri. Bagi mereka yang bekerja di sebuah institusi atau karyawan, mereka pun harus mematuhi jam kerja, job description atau penjelasan bentuk kerja, dan etos kerja atau tata nilai yang sudah dirumuskan bersama, baik secara tertulis maupun tidak. Biasanya mereka yang sedikit melanggar tata nilai tersebut, selain kena sanksi administratif, mereka pun akan kena sanksi teguran, baik secara langsung terasa maupun tidak, baik itu dari Tuhan, diri sendiri, atasannya, maupun lingkungan sekitarnya.
Sedangkan bagi mereka yang bekerja secara mandiri atau memiliki usaha sendiri, baik itu berbentuk Usaha Kecil Menengah atau berbentuk corporation perusahaan besar, CV, PT,  dan sejenisnya, mereka pun tentu memiliki etos kerja atau gaya bekerja tersendiri yang selalu tunduk patuh pada profesi
kerjanya maupun rambu-rambu yang berlaku di masyarakat sekitarnya yang selalu dinamis dan fleksibel tidak kaku dalam menerima perubahan dan perkembangan kebutuhan masyarakat pada umumnya, termasuk undang-undang atau hukum itu sendiri terkhusus pasal yang mengatur setiap aktivitas dan setiap bentuk pekerjaan yang dilindungi undang-undang. Hukum, atau tata tertib, pada akhirnya dirumuskan dan ditegakkan agar terciptanya masyarakat yang melek hukum, benar, adil, dan sejahtera (pen., mora.fm), sebagaimana telah dirumuskan dalam dasar Negara Pancasila sila ke-5, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Membaca bukan sekedar aktivitas para intelektual dan orang-orang sukses semata. Ayat pertama yang turun saja, siapapun itu seseorang diperintahkan untuk membaca.  Iqra’ atau bacalah tidak hanya sekadar membaca ayat-ayat yang tertulis, akan tetapi seseorang diperintahkan untuk membaca yang tersirat yang tergambar dan tersedia di alam semesta ini. Membaca yang baik sebenarnya tidaklah terlalu jauh dan tidaklah terlalu dekat. Menurut beberapa sumber, jarak membaca 30 centimeter ke media pustaka atau kurang lebih sejengkal tangan adalah jarak yang baik dan normal. Untuk mengistirahatkan mata, memandang objek jauh atau melihat tumbuhan berwarna hijau dinilai sangat baik untuk kesehatan mata.
Membaca, sangat berkaitan erat dengan konsentrasi. Selain karena unsur genetitas bawaan, menurut para ahli daya konsentrasi seseorang itu disesuaikan dengan besar kecilnya usia seseorang. Misalkan, seandainya usia Anda 40, maka daya konsentrasi itu sekitar 40 menit saja sejak anda menyadari tentang sesuatu. Akan tetapi kemudian Quantum Learning terbitan Kaifa era 90-an sebuah metode pembelajaran cepat dan sukses menambahkan bahwa ketika Anda menghadapi pekerjaan yang berat seperti membaca, efek musik yang tenang seperti musik barok dengan tempo yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, dinilai sebagai metode untuk memperingan tugas berat Anda. Anda akan terus merasa rileks nyaman sebab aktivitas jantung dapat terkontrol. Orang-orang jenius, seperti ditemukannya penemuan-penemuan lampu listrik yang menerangkan seluruh jagat raya, ditemukannya pesawat terbang untuk mempercepat perjalanan, singgahnya manusia di bulan, adalah beberapa contoh karena mereka jeli dan cerdik ‘membaca’ fenomena alam sebagai karunia Tuhan. Selamat membaca, semoga bermanfaat. [AF] *
_______________________
* Mantan ketua perpustakaan, peserta kurikulum 2004 di Cianjur, karyawan tidak tetap di sebuah Notaris PPAT Kab. Bandung, peserta seminar fidusia di hotel universal Bandung, dan Blogger.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H