Mohon tunggu...
ASEP FITRIANA
ASEP FITRIANA Mohon Tunggu... -

Let's read and write again. E-mail: asepfitriana76@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Mimpi-mimpi Para Pemimpi

25 Februari 2014   23:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:28 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan, sebagai sebuah aktivitas, disinyalir, masih sebuah jurus ampuh dalam menghadapi berbagai macam rintangan. Karakteristik waktu, yang tak pernah berhenti, dan terus berputar, tentu saja meninggalkan hiasan, nilai, dan pemahaman yang mendalam tentang arti sebuah perjalanan. Seorang anak, tentu akan dibanggakan orang tuanya, manakala ia telah mampu setidak-tidaknya mengenal nama dirinya, orangtuanya, hingga menghadirkan dan menempatkan dirinya untuk kemanfaatan dirinya sendirinya maupun lingkungan sekitarnya. Seorang orang tua, tentu akan dibanggakan anaknya, manakala ia telah mampu setidak-tidaknya menjadi figur, contoh, tempat bersandar, ruang berbagi, serta berdiskusi dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan yang memang tidak mudah untuk dihadapi.

Akan tetapi melakoni kehidupan pun memang memiliki porsinya tersendiri. Alasan untuk tidak perlu khawatir dan selalu bersikap lapang dalam menghadapi berbagai beban berat ringan sekalipun, memang sudah selayaknya disadari. Kekhawatiran, ketakutan, kegelisahan, disamping sebagai bagian dari karakteristik mahluk hidup, memahami keberadaan ilmu pengetahuan pun, tentu saja merupakan sebuah kekuatan untuk meminimalisasi karakteristik tersebut. Akan tetapi, lagi-lagi, Tuhan dengan kekuasaannya terus-menerus menegur mahluknya, termasuk munculnya berbagai rasa khawatir dan sejenisnya untuk mengetahui, menguji, dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta pemahaman mahlukNya, baik itu terhadap dirinya sendiri maupun pemahaman diluar dirinya sendiri. Dan ibarat memasuki sebuah rimba terbuka, untuk memahami berbagai macam makhluk beserta karakteristiknya pun memang bukan perkara yang mudah. Untuk bertahan hidup, siapapun memang mau tidak mau harus mengenal secara mendalam berbagai macam karakteristik mahluk yang ada di dalamnya. Singa, raja hutan, memang sekilas terlihat menakutkan dan dikenal sebagai mahluk pemangsa. Namun, untungnya, dulu ada pepatah aktor cinema, apalah artinya rasa takut, apabila singa itu menjadi hak milik diri sendiri, karena ilmu pengetahuan untuk menghadapi singa itu sudah didapatkan.

Akan tetapi memahami dunia humanism pun memang tidaklah miskin. Kecenderungan untuk menjadi apapun dan siapapunmemang hanya dapat ditemukan dalam dunia humanism. Meniru peran, meminjam peran, mengambil peran, bahkan membeli peran pun, memang hanya dapat diketemukan dalam dunia kemanusiaan. Sederhananya, siapapun yang dapat berperan sebaik-baiknya, memang dapat dijadikan sebagai sebuah jalan dan cara dalam melakoni kehidupan nyata, yang tak jauh berbeda, seperti halnya memainkan sebuah peran dalam sebuah layar lebar atau cinema. [af]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun