Mohon tunggu...
Asep Imaduddin AR
Asep Imaduddin AR Mohon Tunggu... Guru - Berminat pada sejarah

Alumnus PP Darussalam Ciamis dan Sejarah UPI. Bergiat di Kolektif Riset Sejarah Indonesia. asepdudinov@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

HL dan Tulisan Populer di Kompasiana

9 Mei 2010   01:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:19 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Karena tulisan saya masih jauh dari baik dan apalagi bermutu, maka dalam hal menulis, saya berstatus sebagai pembelajar menulis. Ketimbang menulis, saya agak lebih banyak membaca, karena menurut Hamka, membaca itu seperti bensin dan menulis seperti mobil. Kalau bensinnya habis maka otomatis mobil itu mogok dan tak bisa apa apa selain didorong ke Pom Bensin. Itu pun kalau Pom Bensinnya dekat, kalau jauh? Resiko sendiri.

Dan di dunia maya saya menemukan Kompasiana, kanal atau blog keroyokan yang dikhususkan dalam tulis menulis dengan tema apapun, walaupun sebetulnya mestilah apa yang ditampilkan hendaknya mempunyai manfaat bagi banyak kalangan. Saya sendiri tak bisa menjabarkan lebih lanjut apa itu bermanfaat, saya sendiri mempercayai sepenuhnya bahwa para kompasianer adalah penulis penulis yang jauh lebih tahu ketimbang saya apa arti dari terminologi bermanfaat.

Kalau tak salah, di sebuah kanal berita lain setiap minggu atau setiap bulan, saya lupa, selalu diadakan pemilihan blog yang dimasukkan dalam kategori internet sehat. Mungkin para penggagas internet sehat itu ingin menunjukkan bahwa ini lho blog blog yang mungkin memberi manfaat dalam skala yang lebih luas. Di tingkat dunia, berpusat di Jerman, kalau saya tak salah lagi, ada penghargaan bagi blog blog dalam beberapa bahasa yang juga berkategori sehat dan manfaat. Tahun ini, salah seorang Kompasianer yakni Paman Tyo dengan alamat blognya blogombal memenangkan penghargaan tersebut dan berhak terbang ke Jerman untuk menerima penghargaan itu.

Sependek pengetahuan saya tentang internet sehat dan dunia tulis menulis agaknya saya belum bisa mengimbangi beberapa penulis di Kompasiana yang menurut saya bukan hanya bagus dari segi materi tulisan, pilihan diksi, dan frase frase keren nan menawan namun juga memberi manfaat bagi khalayak guna menambah wawasan saya yang masih sempit dan kurang gaul.

Ketika membuka kanal Kompasiana, yang mula mula pertama saya perhatikan adalah Headline (HL) dan tulisan terpopuler. Dengan melihat HL sedikit banyak saya bisa menduga duga kebijakan politik redaksional admin Kompasiana, bukankah yang menentukan HL atau bukan adalah admin Kompasiana? Ini menjadi penting karena garis kebijakan redaksional bisa membawa cara pandang atau paradigma baru tentang berita yang beredar, dalam istilah Buya Syafii Ma’arif bahwa media massa bisa menggajahkan semut dan mensemutkan gajah. Tidak salah pernyataan Syafii Ma’arif karena setiap media dipastikan dipengaruhi oleh apa yang namanya kepentingan.

Sedangkan dengan melihat tulisan terpopuler, saya sedikit banyak bisa menduga duga dan membuat analisa dangkal tentang bagaimana potret atau wajah para pembaca Kompasiana, apa yang mereka gandrungi dan apa yang ada dalam kepala mereka. Dengan menduga, saya mungkin benar, mungkin juga salah. Tabik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun