Mohon tunggu...
Asep Imaduddin AR
Asep Imaduddin AR Mohon Tunggu... Guru - Berminat pada sejarah

Alumnus PP Darussalam Ciamis dan Sejarah UPI. Bergiat di Kolektif Riset Sejarah Indonesia. asepdudinov@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Quotes dari Rumah Kaca

17 Maret 2010   07:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:22 1561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_151947" align="alignleft" width="210" caption="www.amartapura.com"][/caption]

Rumah Kaca adalah salah satu roman dari Tetralogi Buru yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer. Ia adalah sekuel terakhir setelah Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, dan Jejak Langkah. Roman yang dikarang Pram selalu memberikan cita rasa perlawanan atas ketidakadilan. Pram pernah berseru bahwa ia tak akan mati sebelum orde baru berakhir. Sebuah orde dimana ia dibenamkan oleh pusaran kuasa yang membenci dirinya.

Tetralogi bisa dibaca terpisah tetapi juga merupakan satu rangkaian kesatuan di kala membibitnya impian nasionalisme menuju Indonesia yang dicita citakan.

Jika di tiga buku pertama sang pencerita berpusat pada tokoh si aku bernama Minke, maka pada Rumah Kaca, sang pencerita si aku beralih pada sosok seorang Komisaris Polisi yang kemudian pensiun, lalu menjadi pejabat di Algemenee Secretarie, bernama Jacques Pangemanann-dengan dua n-yang karena keahliannya di bidang kearsipan ditugaskan untuk mengawasi gerak gerik Raden Mas Minke.

Pangemanann tak menampik bahwa ia mengagumi Minke. Ketika Minke meninggal, Ia turut mengiringinya dari kejauhan. Ia adalah pemuja rahasia Minke, sang pemula yang disinonimkan dengan Raden Mas Tirto Adhie Soerjo di panggung sejarah kenyataan.

Dalam setiap buku buku yang ditulis oleh Pram, selalu saja terdapat frase frase memikat yang seringkali dikutip untuk menambah “wibawa gagah perkasa” sebuah tulisan, utamanya oleh para penulis muda.

Di bawah ini beberapa quotes yang terdapat dalam Rumah Kaca

Tidak ada manusia suci di atas dunia ini. Setiap orang pernah melakukan kesalahan, kekeliruan, dan kejahatan (hal 10)

Menumpas kejahatan dari muka bumi, betapapun kecil adalah kebajikan (hal 72)

Seorang tanpa prinsip adalah sehina hina orang, manusia setengik tengiknya (hal 99)

Jadilah orang orang yang berhati murni, berprinsip, berpribadi (hal 99)

Setiap tulisan merupakan dunia tersendiri, yang terapung apung antara dunia kenyataan dan dunia impian (hal 185)

Tak ada manusia hidup tanpa persahabatan dan kebaikan, karena yang bukan demikian bukan manusia (hal 195)

Perjuangan tidak bisa berjalan tanpa organisasi organisasi yang berani, cerdas, dan berwatak (hal 233)

Monyet pun bila berjuang untuk datangnya keadilan untuk kami, tentu kami terima (hal 239)

Jaman modern yang gila ini, juga keadilan harus diperjuangkan. Cerita cerita bahwa keadilan bisa jatuh gedebuk dari langit tanpa daya manusia, tidak pernah terjadi lagi (hal 239)

Kejahatan formal itu pada umumnya bersumber pada kemiskinan atau hanya akibat dari perlakuan yang tidak adil (hal 275)

Orang menjadi besar karena tindakannya besar, pikirannya besar, jiwanya besar (hal 313)

Progresivitas sejarah adalah gerak hidup manusia di selingkupan bumi, garis hidup kemanusiaan (hal 321)

Setiap orang bebas untuk hidup dan hidup untuk bebas (hal 517)

Bagaimana pun masih baik dan masih beruntung pemimpin yang dilupakan oleh pengikut daripada seorang penipu yang jadi pemimpin yang berhasil mendapat banyak pengikut (hal 594)

Dan semua akan bertemu dalam kedamaian dalam alam mati, tidak peduli raja, tidak peduli budak. Betapa sederhananya mati (hal 615)

Gairah kerja adalah pertanda daya hidup. Selama orang masih suka bekerja, dia masih suka hidup; dan selama orang tidak suka bekerja sebenarnya ia sedang berjabatan dengan maut (hal 617)

Sumber: Rumah Kaca, Pramoedya Ananta Toer, Lentera Dipantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun