Aku tak tahu warna rindu
Apakah merah, kuning kelabu ataukah abu-abu
Yang ku tahu rasanya seperti teriris sembilu
Aku tak mengenal wajah rindu
Apakah bentuknya bulat, berkotak atau kerucut
Yang ku tau, sebentuk rindu begitu mengganjal dalam kalbu
Aku tak melihat gerak rindu
Melangkah ke samping, ke belakang atau maju
Yang kulihat, rindu menerorku hingga ujung rambut
###
Rindu, sepanjang waktu menggedor pintu kalbu;
Pada  kedamaian tanpa ribut
Pada ketenangan tanpa puruk
Pada keheningan tanpa banyak mulut
Pada kehangatan tanpa kecut
Pada kerendahan hati tanpa pamerdiri
Pada pemberian kasih tanpa pamrih
Pada kebersamaan tanpa perpecahan
Pada kekeluargaan tanpa pertikaian
###
Rindu mengetuk kalbuku pada orang kaya yang berbagi kasih bersama yatim dan kaum papa
Bukan pada senyum congkak menawan sambil bangga pamer kekayaan
Aku muak pada wajah narsis yang berkata inilah aku, inilah hartaku, inilah kepintaranku, inilah prestasiku, inilah hasil keringatku, inilah kebanggaanku
Sungguh, aku rindu pada sebentuk wajah yang selalu bersabar dan bersyukur
Yang bangga berkata, ini semua anugerah dari Tuhan yang maha dermawan
Adakah engkau rindu....
Ataukah cuma aku ?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI