Tiba-tiba aku di gerogoti bayang semu. Seperti hantu, yang memaparkan aku dengan dirinya. Sewaktu aku punya pikiran bertemu dengan sang habib. Bagaimanapun beliau sangat kenal dengan semua tokoh lirbuya. "bagaimana" "apa..ok" Akhirnya sudah kubulatkan tekat bertemu dengan sang habib. Aku mengajak si fatta temenku. Sebab dia sudah mengenal lebih jauh.Â
#
Si fatta temenku pergi mengajakku untuk pulang. Aku bersamanya ikut pulang. Kemudian mampirlah aku ke rumah sang habib. Kejadian tak terduga. aku bersama si fatta nihil membawa bingkisan. Beliau bilang "O dari lirbuya ya.. Nanti saja ya, sehabis pulang dari ziaro" Padahal aku mengantongi surat ijin 3 hari. Terpaksa aku pun pergi.
#
"wah kacau" gerutukku. Aku akan datang lagi nanti setelah ada Nirta. Nirta ini anak blitar. Juga sahabatku. Kemana-mana aku selalu membebaninya dengan air mata ibu. Semuanya di congkel hingga bagai api. Dan akhirnya aku berhasil. Membawa oleh-oleh.
