Rembulan di matamu mungkin sebuah fatamorgana, tapi tidak bagiku. Rembulan di mataku adalah ombak, sedangkan pasirnya berupa awan-awan itu.
#
Rembulan bagiku, adalah hiasan dari dinding yang kusam. Jalannya di air, di sungai-sungai, yang menepi hujan di kala kabut yang membingungkan.
#
Rembulan bagiku adalah pualam, dari denyut yang disampaikan awan, hingga ia meneduhkan. Bedanya jika kau fatamorgana. Bagiku adalah hutan belantara, yang memayungi secarik kertas dari awan hingga menepi di lautan.
#
Rembulan bagiku ialah sinar cahaya. Di awan pelangi. Atap yang membumi hanguskan setiap getir-getir cinta. Dari A ke Z, dari Z ke A. Ia bagaikan sebuah penari yang berlenggak-lenggok dimataku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H