Mohon tunggu...
Asep Bahtiar Pandeglang
Asep Bahtiar Pandeglang Mohon Tunggu... Wiraswasta - bahtiar.net

Baca buku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lulung, Yusril, Dhani, Semua Dibodohi Ahok, Berkacalah pada Jokowi

11 April 2016   11:37 Diperbarui: 22 Juni 2016   18:57 13396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ahok. Sumber: posting.org"][/caption]Harus diakui bahwa Ahok TERLALU KUAT, untuk mencapai DKI 1 modalnya mengumpulkan 100rb suara, sedangkan Teman Ahok sudah mengumpulkan 1jt Suara, ini belum menghituang Batman Ahok yang mendulang suara lewat dukungan tanpa KTP. Maka Bung Ahok menjadi sangat PD untuk terus maju lewat jalur Independen,

Ketika datang tawaran dari PDIP apakah Ahok mau mengendarai partai Ibu Megawati tersebut ?, dengan bercanda Ahok menyatakan sikap bahwa semua partai harus meminta ijin terlebih dahulu kepada TEMAN AHOK yang sudah mati-matian mengumpulkan suara sampai 80rb KTP.

Beberapa publik figurpun dimunculkan untuk menandingi Ahok, dari Haji lulung, Sanusi, Yusril sampai Ahmad Dhani, sayangnya sampai saat ini belum ada satupun bakal calon yang benar-benar menantang Ahok di pemilihan Gubernur DKI, alih-alih mengungkapkan visi dan misi masing-masing, mengeluarkan jurus-jururs program besar membangun Jakarta, semua bakal calon gubernur tersebut malah sibuk melakukan Black Campaign terhadap Ahok, semua menyerang Ahok, semua mengumpat dan mendamprat Ahok.

Beberapa pengamat menyayangkan sikap para bakal Calon tersebut yang terus menerus membahas kekurangan Ahok, pada dasarnya, jika seseorang terus menerus diumpat maka orang tersebut ratingnya akan semakin naik tinggi, kenapa para bakal calon itu tidak mengeluarkan jurus jurus dan visi misi tentang bagaimana membangun jakarta? agar masyarakat mengenal kelebihan mereka.

Semua bakal calon gubernur itu benar-benar dibodohi oleh Ahok, benar-benar dikadalin Ahok, semakin Ahok di demo, dihujat dan dicacimaki, maka semakin melambunglah nama Ahok. seharusnya mereka berkaca kepada Jokowi, dahulu, sewaktu Jokowi melamar menjadi calon Gubernur DKI, semua bakal calon melakukan Black Campaign dengan berbagai cara, mengatakan Jokowi Pro Cina, keturunannya tidak jelas, komunis dll, tapi apa yang dikatakan Jokowi menghadapi serbuan Politik Haters tersebut ? dengan enteng Jokowi mengatakan “Biarkan saja, yang terpenting kita terus mensuarakan visi misi dan program kita membangun Jakarta” dan masyarakat Jakarta pun lebih mengenal Jokowi yang siap bekerja untuk DKI ketimbang memilih para lawan politiknya yang sibuk membicarakan Jokowi.

Hasilnya? Jokowi Ahok benar-benar menjadi orang nomor 1 di Jakarta mengalahkan Juara Bertahan Foke-Nara pada waktu itu. Ahmad Dhani, Yusril, Lulung, Sanusi, semua dikadalin Ahok, semua sedang dibodohi ahok. Disaat Ahok sedang membangun jembatan, waduk, meredakan banjir dan macet, membangun insfratuktur DKI yang tentunya membuat Ahok melambung karna memberi Harapan besar bagi masyarakat jakarta, disaat itu, lawan politik Ahok malah disibukan mencari kekurangan-kekurangan Ahok, lupa dengan visi misi nya membangun Jakarta.

Sekarang tanyalah kepada yusril, Lulung, Dhani, apa visi misi mereka membangun Jakarta? jawabannya tentu saja TIDAK ADA, yang warga tahu mereka selalu nyinyir dan mencari-cari kekurangan Ahok. mereka hanya Siap MELAWAN AHOK, bukan siap MEMBANGUN JAKARTA

Selamat Menikmati Politik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun