Mohon tunggu...
Asep Ahmad Fathoni
Asep Ahmad Fathoni Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

if better is possible, good is not enought

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Wawasan Kita Mempersatukan Bangsa!

31 Maret 2013   21:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:56 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Wawasan nusantara, wawasan pendidikan!

Dalam teorinya, wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa mengenai diri dan bentuk geografisnya atas dasar hukum dan ideologi bangsa, yang mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai keberagaman suku bangsa, bahasa, agama dan budaya untuk mencapai tujuan nasional.

syukurlah dalam jiwa bangsa ini terdapat simbol "Sang Garuda" yang  begitu erat mengikat, menghubungkan, dan mempersatukan masyarakat lebih dari 200 juta, 17000 lebih pulau, dalam sebuah nama "Indonesia".  bangsa yang sejati terlahir dengan semangat yang suci dapat membebaskan diri dari belenggu penjajahan, bangsa yang melihat dunia dengan sudut pandang pengetahuan, agama, dan keberagaman budaya.

"wawasan kita mempersatukan bangsa" inilah yang seharusnya kita pegang erat. karena untuk menjadi bangsa yang satu, sejahtera, adil dan makmur,  dalam keberagaman suku bangsa, agama, dan budaya, bangsa ini merupakan bangsa yang sangat kaya. dianugerahi sumberdaya yang tidak ternilai jumlahnya,  kita memahami bahwa hal yang dapat terus mengikat kultur persaudaraan kita untuk mewujudkan cita-cita bangsa ini adalah pengetahuan dan wawasan kebangsaan, disamping pentingnya pengetahuan dan wawasan akan iptek dan imtaq.

mengapa? karena tanpa itu, seseorang akan sulit untuk beradaptasi dengan sesama saudaranya. coba anda fikirkan, bagaimana mungkin kita dapat mengenali indonesia, bangsa, bahasanya tanpa mengetahui seperti apa bangsa indonesia? bagaimana mungkin kita dapat bersatu menjadi bangsa dan negara yang kokoh jika kita terus berselisih, dan tidak mengenali karakter dan kepribadian satu sama lain? lalu yang akan terus menjadi pertanyaannya, akan sampai kapan bangsa kita seperti ini?

kembali lagi "wawasan kita mempersatukan bangsa" kehidupan kita "harus mencerdaskan kehidupan bangsa". itulah yang seharusnya kita tekankan pada masing-masing kita, dimana sikap atau perkataan seseorang terkadang merubah sudut pandang seseorang terhadap orang lain berubah atau membuatnya berbeda. karen itulah mari bersama kita jadikan "bhineka tunggal ika" bukan hanya sekedar tulisan tanpa keajaiban, namun kita hidupkan untuk bersama sama saling membangun Indonesia dengan pemahaman, pengetahuan, dan wawasan yang luas mengenai kebangsaan, budaya dan mari kita cerdaskan kehidupan bangsa dengan bersama sama bersikap jujur, adil, terbuka, bertanggung jawab dan saling tenggang rasa. karena yang demikianlah watak asli bangsa ini, bangsa yang suci, sejati, dan berbudaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun