Dikisahkan seorang Sufi terkenal Jalaludin Arumi, suatu ketika ketahuan sedang mencari sesuatu. Ia tampak mencari barang yang hilang di bawah pohon. Seseorang yang kebetulan lewat bertanya kepadanya Sang Sufi
"Hai Fulan, sedang apakah gerangan Anda seperti mencari sesuatu yang hilang?"
" ya, aku kehilangan sebuah Jarum" Jawab Jalaludin.
" Kalua boleh tahu, Dimana Kah hilangnya Jarum itu, ?" tanya musafir. Â
" di Rumahku"..
"Maaf Fulan,? kenapa Anda mencarinya di sini, Â di luar rumah? bukankah Jarum itu hilang di dalam rumahmu?"
" Iya betul, tapi di rumahku gelap sekali"..aku tak bisa melihat apa-apa, sedangkan disini keadaannya terang," jawab Ar-Rumi dengan kalem.
Pembaca yang budiman!
Anda pasti bisa mencerna sekelumit cerita di atas. Dan mungkin sampai pada kesimpulan, bahwa Sang Sufi Ar-Rumi melakukan tindakan sia-sia. Mana mungkin jarum yang hilang di dalam rumahnya, tiba-tiba dia mencarinya diluar rumah? Apakah dapat ketemu di luar rumah? Â Adakah nilai-nilai kebenaran dari ucapan Sang Sufi?
Mari kita analisa bersama;
Pertama; Jarum yang hilang di dalam rumah, pasti hilangnya di sekitar rumah dan sekitarnya. Keadaan rumah begitu gelap, sehingga menyulitkan untuk mencari Jarum. Sang Guru Sufi memutuskan untuk mencari Jarum, diluar rumah, tepatnya dibawah pohon yang rindang dan terang benderang. Rasanya tidak nyambung dan tak akan berhasil.