Mohon tunggu...
asep abdillah
asep abdillah Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Membaca dan menulis kesukaan saya sejak kecil. Masa remaja terganggu kebiasaan baru main bola dan futsal. Sekarang ingin kembali meneruskan hobby lama, menulis,... Gasspolll...! Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Terang dan Gelap

7 Mei 2023   13:45 Diperbarui: 15 Oktober 2023   10:19 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dikisahkan seorang Sufi terkenal Jalaludin Arrumi, suatu ketika ketahuan sedang mencari sesuatu. Ia tampak mencari barang yang hilang dibawah pohon. Seseorang yang kebetulan lewat bertanya kepadanya Sang Sufi

"Hai Fulan, sedang apakah gerangan anda seperti mencari sesuatu yang hilang?"

" ya, aku kehilangan sebuah Jarum" Jawab Jalaludin.

" Kalua boleh tahu, Dimanakah hilangnya Jarum itu, ?" tanya musafir.  

" di Rumahku"..

"Maaf Fulan, ? kenapa anda mencarinya disini,  di luar rumah? bukankah Jarum itu hilang di dalam rumahm?"

" Iya betul, tapi di rumahku gelap sekali"..aku tak bisa meliahat apa-apa, sedangkan disini keadaannya terang," jawab Ar-Rumi dengan kalem.

Pembaca yang budiman!

Anda pasti bisa mencerna sekelumit cerita di atas. Dan mungkin sampai pada kesimpulan, bahwa Sang Sufi Ar-Rumi melakukan tindakan sia-sia. Mana mungkin jarum yang hilang di dalam rumahnya, tiba-tiba dia mencarinya diluar rumah? Apakah dapat ketemu di luar rumah?  Adakah nilai-nilai kebenaran dari ucapan Sang Sufi?

Mari kita analisa bersama;

Pertama; Jarum yang hilang di dalam rumah, pasti hilangnya disekitar rumah dan sekitarnya. Keadaan rumah begitu gelap, sehingga menyulitkan untuk mencari Jarum. Sang Guru Sufi memutuskan untuk mencari Jarum, diluar rumah, tepatnya dibawah pohon yang rindang dan terang benderang. Rasanya tidak nyambung dan tak akan berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun