Mohon tunggu...
asep abdillah
asep abdillah Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Membaca dan menulis kesukaan saya sejak kecil. Masa remaja terganggu kebiasaan baru main bola dan futsal. Sekarang ingin kembali meneruskan hobby lama, menulis,... Gasspolll...! Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ahmad, Beduk dan Jin (1)

22 Maret 2023   17:25 Diperbarui: 10 Agustus 2024   18:49 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tasikmalaya, 1989

Disuatu sore yang cerah, Ahmad dan Jeni  tergopoh-gopoh mendatangi Ustad Azzam. Ustadz yang sehari-hari mengajarkan kitab ini dikenal ramah dan disukai para santri.

" Pa Ustadz, tadi pagi saya terkejut ketika bangun, sudah berada di dalam beduk masjid!" Ahmad melaporkan. Pas mang Jana memukul beduk saya langsung lompat keluar karena kaget..!"

" Mungkin teman-teman kamu yang iseng masukin kamu ke beduk mad?" Tanya Ustadz ayah tiga anak ini.

" Enggak pa ustadz, saya sudah konfirmasi sama mereka;  katanya,  kalau mereka yang melakukan pasti sudah terasa ketika dipangku atau dipindahkan ke bedug itu"

Ustadz Azam nampak berpikir sebentar. Ia faham atas kejadian yang menimpa santrinya itu. 

" itu adalah ulah jin. Sudah Ndak aneh sejak zaman santri dulu juga pernah ada yang mengalami seperti itu. Biasanya santri yang dapat 'kehormatan' tidur di atas beduk itu, terlalu 'motah' di asrama.

Rupanya Ahmad baru sadar tadi malam ia nonton layar tancap sama Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun