Mohon tunggu...
asep gunawan
asep gunawan Mohon Tunggu... Lainnya - Pengabdi di Kabupaten Kepulauan Sula

ASN adalah jalan pengabdian, Menulis adalah jalan introspeksi pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Strategi Inovatif Pembinaan Daerah Tertinggal Terentaskan melalui Konsep Desa Tematik

4 Januari 2025   18:22 Diperbarui: 4 Januari 2025   22:57 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi desa-desa tematik di Kepulauan Sula (Sumber: canva.com/dream-lab)

"Kunci keberhasilan pembangunan adalah keberanian untuk bermimpi besar dan ketekunan untuk memulai dari yang kecil."

Intro...

Kepulauan Sula adalah salah satu kabupaten di Provinsi Maluku Utara, dengan luas wilayah 3.304,3 km yang meliputi Pulau Mangoli dan Pulau Sulabesi, terdiri dari 12 kecamatan dan 78 desa dengan jumlah penduduk 105.095 jiwa (BPS Kab. Kepulauan Sula, 2024). Kabupaten ini mencatat sejarah baru sebagai daerah yang telah berhasil terentaskan dari kategori daerah tertinggal. Namun, tantangan baru muncul: bagaimana mempertahankan momentum ini dan memastikan keberlanjutan pembangunan? Di sinilah konsep Desa Tematik menjadi relevan.

Desa Tematik, dengan pendekatan berbasis potensi lokal, menawarkan peluang besar untuk memperkuat transformasi pembangunan di Kepulauan Sula. Analisis ini mengeksplorasi bagaimana kolaborasi Desa Tematik dengan program pembinaan daerah tertinggal dapat menjadi katalis utama dalam menciptakan kemandirian desa sekaligus mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Pendekatan berbasis data dan fakta lokal memberikan panduan strategis untuk mengoptimalkan potensi wilayah ini.

Konsep Desa Tematik: Ide yang Menjawab Tantangan

Desa Tematik adalah strategi pembangunan desa yang berfokus pada optimalisasi potensi lokal untuk menciptakan klaster ekonomi yang mandiri dan berdaya saing. Setiap desa dikembangkan berdasarkan keunggulan spesifiknya, seperti desa nelayan, desa pertanian, desa wisata, atau desa digital. Prinsip utama Desa Tematik adalah melibatkan masyarakat secara aktif dalam perencanaan dan pengelolaan desa.

Hasil browsing: Contoh sukses Desa Tematik dapat dilihat di Desa Penglipuran, Bali, yang terkenal dengan pelestarian adat dan keindahan lingkungannya, serta Desa Nglanggeran, Yogyakarta, yang berhasil mengembangkan potensi wisata Gunung Api Purba. Konsep ini sangat relevan untuk diterapkan di Kepulauan Sula, yang kaya akan potensi bahari, agrikultur, dan budaya lokal.

Potensi Desa Tematik di Kepulauan Sula

Berikut adalah tabel yang merangkum konsep pengembangan wilayah Kepulauan Sula berdasarkan karakteristik dan potensi lokal setiap kecamatan. Tabel ini memberikan panduan awal untuk mengidentifikasi fokus utama dalam penerapan Desa Tematik:

Infografis Konsep Pengembangan Wilayah (Sumber: data Bappeda Kab. Kep. Sula, 2024)
Infografis Konsep Pengembangan Wilayah (Sumber: data Bappeda Kab. Kep. Sula, 2024)

Kepulauan Sula memiliki beragam potensi lokal yang dapat dioptimalkan melalui pengembangan Desa Tematik:

  • Ekonomi Lokal:
    • Desa Wisata Bahari: Memanfaatkan keindahan laut, pantai, dan ekosistem bawah laut untuk kegiatan snorkeling, diving, dan ekowisata.
    • Desa Agroforestri: Mengembangkan hasil perkebunan seperti cengkih, pala, kopi, dan kakao menjadi produk bernilai tambah.
    • Desa Digital: Memanfaatkan teknologi untuk pemasaran produk lokal dan layanan digital bagi masyarakat.
  • Kekayaan Budaya:
    • Desa Budaya untuk pelestarian seni tradisional, kerajinan khas, dan kuliner lokal yang unik.

Strategi pengembangan wilayah di setiap kecamatan juga memperkuat potensi ini. Misalnya, Kecamatan Sanana sebagai pusat perdagangan dan jasa, serta Sulabesi Timur dan Mangoli Timur sebagai kawasan ekowisata. Dengan pendekatan terintegrasi, Desa Tematik dapat menjadi fondasi pembangunan berkelanjutan di Sula.

Pembinaan Daerah Tertinggal Terentaskan: Pilar Transformasi

Sebagai kabupaten yang telah terentaskan, Kepulauan Sula mendapat pembinaan selama tiga tahun (2025-2027) sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri. Aspek pembinaan daerah tertinggal terentaskan meliputi:

  1. Ekonomi:
    • Pengembangan sektor produktif, seperti UMKM, agrikultur, dan perikanan, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
  2. Sumber Daya Manusia (SDM):
    • Program pelatihan keterampilan berbasis potensi lokal dan peningkatan akses pendidikan.
  3. Lingkungan Hidup:
    • Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, termasuk pelestarian ekosistem laut dan hutan.
  4. Infrastruktur:
    • Pembangunan jalan, listrik, fasilitas air bersih, dan sanitasi untuk mendukung aktivitas masyarakat.
  5. Kelembagaan:
    • Memperkuat tata kelola desa melalui pelatihan administrasi dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.

Kolaborasi pembinaan ini dengan Desa Tematik dapat mempercepat proses transformasi desa-desa di Kepulauan Sula.

Strategi Implementasi Kolaborasi: Langkah Menuju Keberhasilan

  1. Pemetaan Potensi Lokal:
    • Mengidentifikasi potensi unggulan di setiap desa melalui survei partisipatif.
  2. Kolaborasi Stakeholder:
    • Melibatkan pemerintah daerah, pendamping desa, dan sektor swasta untuk mendukung pembiayaan dan pemasaran.
  3. Digitalisasi:
    • Mengintegrasikan teknologi digital untuk promosi dan pemasaran produk unggulan desa.
  4. Pembangunan Infrastruktur Pendukung:
    • Meningkatkan akses transportasi, listrik, dan internet di desa-desa prioritas.
  5. Pelatihan dan Pemberdayaan:
    • Memberikan pelatihan intensif kepada masyarakat desa untuk meningkatkan keterampilan dalam produksi dan pengelolaan.

Studi Kasus Simulasi: Menggali Potensi Desa Tematik di Kepulauan Sula

1. Desa Wisata Bahari di Mangoli Timur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun