Kita semua pasti pernah merasa ragu tentang masa depan, terutama dalam hal finansial. Puisi ini adalah refleksi saya tentang bagaimana perjuangan dan harapan menjadi bahan bakar untuk terus melangkah.
Kapal kecilku,
layar terkembang...
angin berlari membawa
beban tagihan yang tak pernah usai.
Badai tak lagi cuma air
ia adalah suara lembut:
saldo menipis, tagihan, listrik menunggu.
Di dek,
ada tangis yang tak bersuara,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!