Aku mencoba menahan air mataku,
Tapi rindu ini seperti hujan,
Kadang tak bisa kuhentikan.
Aku berdiri di tengah ruang kosong,
Berbicara pada angin,
Seolah-olah ia bisa membawakan suaramu kepadaku.
Jarak ini membuatku bertanya,
Apa kau merasakan hal yang sama?
Kadang aku takut,
Takut bahwa rinduku terlalu besar,
Sementara jarak begitu angkuh
Memisahkan kita tanpa peduli apa yang kuinginkan.
Tiap malam aku memejamkan mata,
Berharap mimpiku adalah tempat kita bertemu.
Aku menggambar wajahmu di dalam pikiranku,
Namun garis-garis itu sering kali pudar,
Dan aku harus mengingat kembali
Bagaimana senyummu yang terakhir.
Tapi aku tahu satu hal:
Aku ini kuat, lebih dari yang terlihat.
Aku bukan hanya wanita yang menunggu,
Aku adalah wanita yang berjalan,
Menyimpan rindu di setiap langkahku,
Dan menjadikannya alasan untuk tetap berdiri.
Aku tahu, cinta ini lebih besar dari jarak.
Ia bukan sekadar menunggu,
Tapi juga percaya bahwa aku dan kamu
Adalah dua kutub yang tak mungkin terpisahkan.
Dan aku bersumpah,
Rindu ini tak akan menjadi luka,
Melainkan jembatan yang akan mempertemukan kita.
Sanana, 27 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H