Pernahkan anda begitu menginginkan berwisata di pedesaan, menginap di rumah penduduk setempat yang kuat dengan nuansa Sunda, sambil menikmati suasana alam yang masih asri, serta suasana keakraban wargannya? Apabila belum, anda bisa mencoba berkunjung ke Kabupaten Purwakarta.
Mungkin tak banyak orang yang tahu, jika di kabupaten yang mengedepankan spirit budaya dalam pembangunannya itu, ada sebuah perkampungan yang begitu asri yang bisa dikunjungi untuk berwisata. Orang-orang, biasa menyebutnya dengan nama Kampung Tajur.
Lokasi wisata alam ini berada di Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong. Selain menyuguhkan wisata pedesaan bernilai edukasi, ada hal menarik lainnya di perkampungan yang letaknya di lereng Gunung Burangrang tersebut. Yakni, ada salah satu pemukiman dengan organisasi penduduk yang tertata dengan baik.
Di perkampungan tersebut hanya ada 40 rumah yang tertata dengan sangat rapi. Selain itu, ada daya tarik lain berupa arsitektur sunda, yakni rumah panggung yang terbuat dari bahan bangunan kayu dan bambu.
Meskipun tinggal di perkampungan yang jauh dari hingar bingar kehidupan kota, penduduknya terlihat sangat damai. Mungkin, keramahan masyarakatnya itulah yang menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Bagi masyarakat perkotaan, suasana lingkungan nan alami seperti ini mungkin merupakan sesuatu yang luar biasa dan sangat langka didapat. Apalagi, lingkungan yang sangat alami ini pun didukung pemandangan yang eksotik. Dengan keindahannya itu, membuat kampung ini menjadi salah satu tujuan wisata bagi masyarakat perkotaan.
Memasuki perkampungan ini, suasana desa sangat terasa kentalnya. Puluhan rumah panggung, menghiasi kampung ini. Rumah tersebut, sangat cocok dipadukan dengan udara dingin kaki bukit Burangrang. Ternyata, kampung ini berada di atas ketinggian 900 meter dari permukaan laut. Suhu udara di kampung ini, antara 18-32 derajat celcius. Jadi, sangat cocok dijadikan tempat peristirahatan.
Karena keramahannya, warga di kampung ini akan tersenyum kepada siapa saja yang datang ke lokasi tersebut. Mereka, akan langsung menghampiri dan menyambut kedatangan kita. Tanpa ragu, warga di sana bersedia mengantar wisatawan ke lokasi yang dituju.
Kampung Tajur bisa dibilang sebagai tujuan wisata yang bernilai edukasi. Karena, selama di sana wisatawan bisa berbaur dengan tuan rumah. Begitu juga, saat tuan rumah melakukan aktivitas, seperti ke sawah, kebun ataupun hutan, para tamu akan diikut sertakan. Jadi, selama di sini wisatawan bisa mengikuti aktivitas warga. Semisal, bercocok tanam, membajak sawah, tanam padi, dan lainnya.
Selain ikut bercocok tanam, mereka pun bisa ikut membuat kerajinan. Ada banyak suguhan kerajinan di kampung ini. Di antaranya, membuat anyaman berbahan dasar bambu, membuat gula aren, membuat penganan ringan dan belajar cara budidaya ternak.
Untuk yang berniat datang ke kampung tersebut, wisatawan tak perlu khawatir tersesat. Karena, kampung wisata ini sangat mudah dicari. Jika wisatawan datang dari Bandung ataupun Jakarta via Tol Cipularang, cukup keluar Gerbang Tol Sadang atau Jatiluhur. Kemudian, ambil arah perjalanan yang menuju Wanayasa. Sepanjang perjalanan, wisatawan pun akan dimanjakan dengan hamparan hutan yang membuat perjalanannya semakin nyaman.