Dalam kebijakan "Merdeka Belajar" oleh Mas Menteri Nadiem Makarim, sudah ditawarkan beberapa terobosan kemerdekaan mengajar seperti penyederhanaan RPP dan kurikulum baru yang didesain lebih fleksibel. Namun para guru sebagai pengajar dan pendidik dipaksa untuk beradaptasi mengajar di tengah pandemi, dan bersamaan dengan hal tersebut guru juga dituntut untuk mau belajar. Alhasil, tidak hanya mengajar dengan tangguh, guru juga perlu belajar seraya terus bertumbuh.
Sejatinya pandemi bukanlah alasan untuk berkeluh karena kegiatan belajar mengajar akan terus berlanjut. Guru merdeka itu tangguh, dan seperti ucap Ki Hadjar Dewantara "tabah menghadapi rintangan apapun". Guru merdeka bukan hanya bebas untuk berkarya melainkan juga mau untuk bertumbuh, sebagaimana kata merdeka yang tidak hanya cukup diucap dengan kata-kata dan guru pun tidak cukup hanya berucap Merdeka Belajar.
Guru pembelajar merupakan sosok yang sangat dibutuhkan dalam memberikan pembelajaran secara jarak jauh. Dengan cara belajar hal-hal yang baru menemukan berbagai cara yang menyenangkan untuk anak dan bisa membantu orang tua. Sejatinya, dengan belajar seorang guru bisa terus bertumbuh dan selanjutnya harus menjadi guru yang berprestasi yang akan memberi kesempatan kepada anak-anak didik mereka di usia dini untuk melihat bahwa profesi guru bukanlah profesi yang kaku.Â
Alhasil, menghadapi permasalahan di masa dan pasca pandemi sekolah harus melakukan berbagai terobosan kreatif untuk tetap survive. Semua itu perlu dukungan guru pembelajar, guru berjiwa entrepreneur, dan kolaborasi semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H