Mohon tunggu...
Asep Totoh Widjaya
Asep Totoh Widjaya Mohon Tunggu... Dosen - Keep Smile and Change Your Life

Guru SMK Bakti Nusantara 666-Kepala HRD YPDM Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung, Wakil Ketua BMPS Kab. Bandung, Dosen di Universitas Ma'soem, Konsultan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Pahlawan Guru, Guru Pahlawan"

25 November 2020   03:57 Diperbarui: 25 November 2020   04:36 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERINGATAN Hari Guru Nasional pada 2020 dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 yang telah melanda Indonesia sejak Maret 2020. Peringatannya jelas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena terjadi pandemi Covid-19 saat ini, dan masyarakat pun dihimbau untuk memperingati Hari Guru 2020 sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Hari Guru Nasional adalah hari yang ditujukan untuk memperingati perjuangan para guru dan menghargai jasa-jasa mereka sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Penetapan 25 November sebagai Hari Guru Nasional ada kaitannya dengan lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hari Guru Nasional dengan dasarnya Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, dan pada era reformasi UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen mempertegas 25 November sebagai Hari Guru Nasional.

Sebuah refleksi ketika berbicara kelahiran PGRI, akan mengingatkan kembali akan salah satu tokoh pendidikan yang selalu berjuang gigih untuk memperjuangkan nasib para guru. Adalah "Prof. Dr. H. Muhammad Surya" yang semasa hidupnya selalu menggelorakan, menasihati, menyemangati, dan memotivasi para guru agar menjadi sosok pendidik dan agen-agen perubahan yang memiliki jiwa pembelajar.

Beliaulah yang gigih memperjuangkan lahirnya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan memperjuangkan kesejahteraan serta perlindungan guru. Tunjangan Profesi Guru yang diterima saat ini akan selalu mengingatkan kita akan jasa-jasanya.

Ada banyak hal yang tidak bisa diungkapkan dan tidak bisa dilupakan dalam torehan perjuangan dan pengabdiannya semasa menjadi guru dan guru besar, dan penulis mencoba mengambil beberapa nasehat, ajaran dan ketauladanannya yang didapat dari kumpulan tulisan tentangnya atau tulisannya sendiri. Profesi guru yang ia ajarkan kepada kita adalah tiada lain satu cara untuk selalu mencapai ridho Allah swt, kita bisa melihat beliau begitu semangat menceritakan pengalamannya saat mengabdi sebagai guru SD.

Satu kalimat penting pelajaran yang didapatkan darinya, yaitu " "mendidiklah dengan hati, jadikan profesi guru sebagai jalan menggapai ridha Illaahi".

Beliaupun menyatakan menjadi guru harus dibarengi sabar dan tawakal, walau hanya sebagai guru honorer, hidup penuh keprihatinan dimana gajinya tidak sesuai jumlahnya jika dibandingkan dengan lamanya waktu yang diberikan, tetapi harus yakin gaji guru itu tidak hanya dari itu saja. Beliau mengajarkan kita sebuah keyakinan akan balasan dan keridhaan Allah swt akan kebaikan-kebaian dan amalan guru dalam mendidik siswanya.

Pendapatnya untuk menjadi guru adalah satu keputusan pribadi yang akan menjadi awal dari proses perkembangan karir di masa depan untuk menjadi guru profesional. Guru bukan jabatan yang statis dan steril dalam arti mewujud dalam bentuk yang tetap dan terpisah dari lingkungan. Guru sejatinya harus merupakan jabatan yang dinamis yang terus berkembang secara terus menerus dalam pribadi maupun profesional.

Seiring dengan perjalanan waktu, jabatan guru harus terus meningkatkan mutu kinerja, dan jenjang karirnya secara vertikal dan horisontal, baik jabatan maupun kualitas akademis. Kompetensi kepribadian, profesional, pedagogik, dan sosial menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen harus tertanam secara kuat dan senantiasa menjadi fondasi perkembangan karir.

Jelaslah perjalanan karir guru harus menyatu dengan seluruh proses perjalanan hidup sebagai corak perwujudan diri. Perwujudan hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya melainkan harus melalui usaha sadar dengan meningkatkan diri secara sistematis dan terpola.

Kemudian menurutnya penampilan guru sejati harus merupakan satu perwujudan yang utuh, unik, dan holistik. Utuh dalam arti sebagai satu kesatuan antar berbagai unsur kepribadian, unik dalam arti bersifat khas dibandingkan dengan jabatan lainnya, dan bersifat holistik dalam arti tumbuh dan berkembang dalam kesatuan utuh antara diri dengan lingkungan serta dimensi waktu yang berkesinambungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun