Istilah " Paperless  " merpakan upaya untuk mengurangi ketergantungan penggunaan kertas di suatu tempat, seperti di rumah, kantor, atau sekolah.Metode yang digunakan yaitu  m engubah kertas dan arsip lainnya ke bentuk digital alias arsip digital. Proses ini, disebut juga dengan digitisasi.Â
Sebenarnya konsep paperless ini sudah muncul  sejak tahun 1975, ada sebuah  artikel di majalah Business Week yang mengatakan bahwa kertas tak akan dibutuhkan lagi di perkantoran masa depan alias paperless office. Utamanya, karena dirilisnya komputer personal yang sangat mengubah cara kerja pada saat itu. Sayangnya, prediksi tersebut tak langsung kejadian. Sebab, teknologi printer dan fotokopi semakin canggih, sehingga lebih memudahkan pekerja kantoran untuk memperbanyak kertas untuk berbagai kebutuhan. Efeknya, penggunaan kertas di dunia naik dua kali lipas pada tahun 1980 sampai 2000.Untungnya, di tahun 2000-an penggunaan kertas cenderung menurun di negara-negara maju. Hal ini dipercayai karena generasi baru yang lebih memilih melihat dokumen penuh warna melalui monitor, dibanding dari kertas hitam putih. Generasi milenial lebih cendrung tidak menggunakan media kertas tetapi lebih memilih format digital.
Di dunia pendidikan istilah "Paperless" menjadi trend dan menjadi kebutuhan sehari-hari sejak awal Pandemi covid 19. Â Sekolah melaksanakan kegiatan BDR atau belajar dari rumah dengan menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet. Semua proses belajara mengajar berbasis paperless baik via email atau format berbasis web. Siswa beralih dari buku cetak/fisik ke E Book. Format tugas dan ujian berbasis online . - Pandemi telah menjajadikan pemanfaatan teknologi internet menjadi salah satu kebiasaan baru dalam pembelajaran. Sekarang kebutuhan internet sudah menjadi kebutuhan primer, bukan lagi kebutuhan sekunder atau tersier. Internet bukan hanya untuk pembelajaran daring, tetapi dimaksimalkan untuk melatih siswa memanfaatkan beragam sumber belajar. Sekolah juga bisa menggunakannya sebagai media paperless.
 Pasca pandemi membuat dunia pendidikan kembali melaksanakan kegiatan yang membutuhkan aktivitas cetak mencetak berbasis kertas meskipun secara umum sudah paperless. Kegiatan E Raport yang sedianya berbasis digital tetap membutuhkan bukti fisik  berupa cetak rapot dalam bentuk lembaran kertas meskipun lebih ringkas. Kegiatan belajar mengajar sudah berkurang menggunakan media Foto Kopi atau buku karena sudah tersedia format digital.
Ada banyak kelebihan apabila sebuah sekolah bertransformasi ke Paperless School atau sekolah digital diantaranya :Â
1. Â Menghemat Pengeluaran Operasional
Penghematan operasional pengeluaran sekolah  untuk membeli kertas, printer, mesin fotokopi, shredder, tinta, staples, pulpen, dan keperluan sejenis lainnya. Itu belum termasuk listrik setiap kali Anda menggunakan alat-alat tersebut. Nah, dengan paperless, Anda bisa menghemat pengeluaran  karena menurunnya penggunaan hal-hal yang disebutkan tadi.
2. Â Â Tidak Makan Tempat
Printer, mesin fotokopi, shredder, dan alat-alat pendukung lmemakan space atau tempat di meja kerja, Â Belum lagi ruangan khusus untuk menyimpan ratusan bahkan ribuan dokumen. Dengan paperless office, ruangan di kantor Anda akan lebih luas karena berkurangnya penggunaan alat-alat tersebut. Semua dokumen disimpan secara digital alias dokumen digital.
3. Â Â Hemat Waktu
Pernahkah Anda hampir terlelap karena menunggu mencetak atau memfotokopi dokumen yang jumlahnya banyak? Atau saat Anda harus menunggu berhari-hari agar dokumen yang dikirim sampai ke penerima? Nah, dengan paperless office, hal-hal tersebut tak akan terjadi karena semuanya bisa selesai dalam hitungan menit.