Workshop Pengenalan AI Tools ChatGPT dan Sosialisasi Kurikulum Merdeka: Mengembangkan Pembelajaran di Era TeknologiSukabumi, 12 Agustus 2023 -
 Perguruan Yasti Sukabumi menjadi pusat perhatian pada tanggal 12 Agustus 2023, ketika sebuah workshop bertajuk "Pengenalan AI Tools ChatGPT dalam Pembelajaran dan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka" diadakan di lokasi tersebut.Â
Acara yang dihadiri oleh 50 orang guru dari empat lembaga pendidikan di bawah naungan Yasti Sukabumi, yakni SMA, SMK, MA, dan MTS Yasti, ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan wawasan tentang pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pembelajaran serta memberikan pemahaman lebih mendalam tentang Kurikulum Merdeka yang tengah diperkenalkan.
Workshop tersebut diselenggarakan dalam suasana yang penuh semangat di ruang serbaguna Perguruan Yasti Sukabumi. Kegiatan dimulai dengan sambutan hangat dari Ketua Pembina Yayasan Yasti Sukabumi, Bapak Asep Ikhwan, SE, M.MPd.Â
Dalam sambutannya, Bapak Asep Ikhwan menekankan pentingnya pengenalan teknologi AI dalam pendidikan modern. "Kita tidak bisa mengabaikan perkembangan teknologi seperti AI, terutama dalam bidang pendidikan. Namun, penggunaannya perlu diarahkan dengan bijak agar memberikan manfaat yang maksimal bagi para siswa," ujarnya.
Pemateri pertama, Bapak Tantan Hadian, S.Pd, M.Pkim, yang juga dikenal sebagai penulis buku "Berteman dengan ChatGPT: Sebuah Transformasi dalam Pembelajaran," memberikan presentasi yang penuh inspirasi tentang bagaimana AI Tools seperti ChatGPT dapat membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan dan evaluasi dalam pembelajaran.Â
Dengan contoh nyata dan strategi kreatif, Bapak Tantan menggambarkan bagaimana interaksi dengan ChatGPT bisa membantu guru dalam membuat RPP, bahan ajar, PPT, video pembelajaran, pembuatan soal, teman curhat , membuat buku dan lain sebagianya. Juga menurutnya ChatGPT dapat juga merangsang pemikiran kritis dan mendalam pada siswa, menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif dan inovatif.
Selain itu juga, Tantan menjelaskan dalam era di mana teknologi semakin terintegrasi dalam pembelajaran, pemahaman mendalam tentang dampak negatif yang mungkin timbul dari penggunaan AI seperti ChatGPT menjadi hal yang tak terelakkan. Meskipun teknologi ini memberikan potensi untuk meningkatkan interaktivitas dan kreativitas dalam kelas, kita harus menjaga keseimbangan yang tepat agar siswa tidak kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis dan berkomunikasi secara efektif dalam situasi dunia nyata. Merupakan tugas penting bagi para pendidik untuk memastikan bahwa penggunaan ChatGPT tidak menggantikan, melainkan melengkapi, peran guru dalam membentuk generasi yang tanggap secara sosial, etis, dan penuh pemahaman terhadap dunia di sekitarnya.
Sesi kedua menghadirkan pemateri Bapak Nana Mulyana, M.Pd, seorang ahli dalam pengembangan kurikulum dan narasumber Program Merdeka Belajar. Bapak Nana memaparkan secara komprehensif tentang Kurikulum Merdeka, mendorong para guru untuk mengadopsi pendekatan yang adaptif dan berfokus pada kemampuan siswa. "Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi kekreatifan dan perkembangan individual siswa, sehingga pendidikan dapat lebih sesuai dengan kebutuhan mereka," jelas Bapak Nana.Sesi tanya jawab menjadi momen interaktif yang sangat berharga, di mana para peserta dapat berdiskusi langsung dengan kedua pemateri.Â
Pertanyaan tentang implementasi teknologi AI di kelas, tantangan dalam merancang pembelajaran yang inklusif, hingga strategi praktis dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, semua dibahas dengan mendalam.Workshop ini mengingatkan kita akan urgensi adaptasi terhadap perkembangan teknologi di dunia pendidikan. Dalam menghadapi era digital, pendidikan harus tetap relevan dan mampu mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk masa depan.Â
Dengan kerja sama antara teknologi AI seperti ChatGPT dan pendekatan Kurikulum Merdeka, para guru di Perguruan Yasti Sukabumi telah memperoleh wawasan baru yang dapat membantu mereka dalam mengatasi tantangan tersebut.Bertanya kepada para peserta, bagaimana mereka melihat peran teknologi AI seperti ChatGPT dalam mengubah cara pembelajaran? Apakah pendekatan Kurikulum Merdeka akan membantu menghasilkan siswa yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H