Mohon tunggu...
asep ikhwan
asep ikhwan Mohon Tunggu... Wiraswasta - entrepreuneur

Praktisi Pendidikan Vokasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Sekolah sebagai Learning Organization menghadapi Era Society 5.0

19 Juli 2023   17:26 Diperbarui: 19 Juli 2023   17:31 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia pendidikan khususnya penyelanggara lembaga pendidikan dari tingkat TK, SD,SMP dan SLTA baru saja melaksanakan kegiatan tahunan bernama PPDB (Penerimaan peserta didik baru). Sistem rekruitmen yang dilaksanakan oleh pemerintah baik untuk tingkat SD SMP , SMA dan SMK melalui PPDB Online yaitu jalur prestasi dan zonasi melahirkan berbagai permasalahan baru.   Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) membatalkan keikutsertaan 4.791 siswa dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Hal ini lantaran ditemukan adanya pemalsuan data. Sebagian besar pelaku kecurangan memanipulasi Kartu Keluarga (KK) dan alamat domisili. Namun ada yang menarik dari Kota cimahi Propinsi Jawa Barat dimana guru swasta berdemo , Guru Sekolah Swasta Demo di Depan Kantor DPRD Cimahi, Protes Soal PPDB yang Dinilai Ada Kecurangan - Tribuncirebon.com (tribunnews.com)  . Menarik sekali persoalan PPDB ini , ternyata ada celah Bug dalam sistem ppdb online, diantaranya mengakali dengan ikut Kartu keluarga dari penduduk dengan jarak terdekat dengan sekolah negeri. Di sisi lain  pemerintah harus concern terhadap nasib sekolah swasta dari tingkat SD,SMP, SMA dan SMK yang terus berkurang siswanya akibat bias sistem yang belum ajeg.

Penulis sebagai pembina dari enam lembaga pendidikan swasta menganalisa bahwa harus ada perbaikan terus menerus secara internal agar sekolah swasta yang dikelola menjadi pilihan utama bagi calon peserta didik baru, sehingga sangat relevan apabil kita bahas tentang SEKOLAH SEBAGAI LEARNING ORGANIZATION.  Organisasi pembelajar sebagaimana digagas oleh Peter Senge  dalam bukunya "Five Dicipline" menyatakan bahwa organisasi pembelajar adalah organisasi yang memiliki 3 ciri yaitu; 1. individu, tim dan akhirnya organisasinya terus memunculkan Aspirasi; 2. Terus melakukan perenungan untuk mengembangkan kemampuan untuk menemukan pola serta cara kerja baru; 3. Kapasitas tersebut di konseptualisasikan  dalam cara-cara serta sistem baru.(Senge, 2002:24-25). Jadi Gagasan Learning Organization adalah organisasi yang tiada henti  mengembangkan kapasitasnya untuk menciptakan masa depannya (Wahyudi, 2011:1). Oleh karena itu sekolah seyogyanya  dapat menerapkan konsep ini dalam pengembangan dirinya untuk menjawab tantangan permintaan mutu pendidikan dari masyarakat.

Lantas apa yang harus dilakukan oleh sekolah agar dapat menjadi organisasi pembelajar apalagi dengan sistem PPDB Online yang seolah-olah tidak berpihak kepada sekolah swasta, dimana negara akan lebih mengutamakan sekolah negeri dibanding anak -anak negara yang secara mandiri membiayai dirinya sendiri melalui partisipasi masyarakat (Sekolah Swasta) dan juga dibantu Biaya Operasional Sekolah dari negara. 

Bagaimana sekolah swasta bisa mempertahankan eksistensinya ditengah-tengah perubahan yang serba cepat dan tidak terduga.  Sekolah sebagai organsasi pendidikan yang mencetak sumber daya manusia tentunya berbeda dengan manufacturing, karena seperti yang dikemukakan oleh Philip (2010:2) bahwa para pemimpin di organisasi sektor publik  menghadapi tantangan yang sama untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dan respon perusahaan mereka sebagai eksekutif swasta. Namun, di sektor publik, pemimpin sering bekerja dengan kendala yang lebih besar, dalam hal sumber daya, tradisi dan struktur kebijakan.

Era Society 5.0 sedang kita jelang ditandai dengan munculnya Artificial Inteligent (AI) dari openAI yaitu ChatGPT,Bard, Bing dan sebagainya, ini menjadi tantangan lain diluar persoalan klasik penerimaan siswa baru di sekolah swasta.  Bagaimana sekolah swasta bisa merevolusi diriya menjadi lebih hebat minimal bisa sejajar dengan sekolah negeri dengan sentuhan Teknologi Informasi. Tentu saja ini akan sangat menarik untuk diteliti dan dikaji kaum akademisi dan praktisi pendidikan. 

Kebijakan pemerintah seyogianya melindungi segenap tumpah darah Indonesia, baik sekolah negeri maupun swasta adalah setara dan sama, adanya kasus sekolah swasta yang kekurangan siswa , penambahan rombel sekolah negeri dan sebagainya seyogyanya harus menjadi concern pemerintah termasuk program P3k, kenapa tidak ada guru P3K yang diperbantukan di sekolah swasta? 

         

Sekolah harus menjadi organisasi pembelajar yang efektif, mengkritisi berbagai permasalah yang terjadi didunia pendidikan, dialog dan diskusi harus menjadi ruang yang tersedia bagi wargi sekolah menyalurkan aspirasinya . Hari ini sekolah diharuskan menjadi LEARNING ORGANIZATITON  mentransformasi dirinya agar siap menghadapi era Society 5.0 sekaligus bisa tetap eksis dan diminati oleh peserta didik baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun