Era society 5.0 sedang kita jelang dengan salah satu cirinya yaitu maraknya penggunaan AI atau artificial intelligence seperti munculnya Chat GPT dari openAI.com besutan elon musk, bing Chat  , laMDA Google dan sebagainya. Pendidikan vokasi khususnya sekolah menengah kejuruan (SMK) harus mempersiapkan diri menghadapi era society 5.0 dengan meningkatkan enterpreneurship menjadi Technopreunership.
Kenapa technopreunership menjadi penting bagi dunia pendidikan vokasi khususnya SMK? ada pergeseran atau transformasi dari manual ke otomatisasi dan digitalisasi. Program keahlian perkantoran berubah menjadi Otomatisasi dan tata kelola perkantoran, mata pelajaran mengetik manual dan elektrik berubah menjadi komputerisasi , program keahlian pemasaran berubah menjadi bisnis daring dan pemasaran, semuanya berbasis teknologi informasi.
Technopreneurship adalah gabungan kata technology dan entrepreneurship yang bermakna sebuah usaha dalam kecanggihan teknologi untuk berwirausaha. Tujuan Technopreneurship adalah mencapai tujuan bisnis tertentu sesuai dengan keinginan technopreneur atau orang yang menggeluti bidang technopreurship.
Siswa smk yang dibekali ilmu kewirausahaan harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini yang terkoneksi dengan berbagai platform Artificial Intelligent, social media yang berubah fungsi sebagai online shop dengan dukungan berbagai perangkat lunak dan perangkat keras baik laptop, pc dan smartphone untuk mendukung berbagai kegiatan vokasional diberbagai bidang.
Kemampuan siswa smk untuk siap kerja dan mandiri dalam berusaha sangat tergantung kepada jiwa atau semangat technopreneurship yang sudah menjadi kebutuhan mendasar dalam berbagai bidang profesi. Berbagai aplikasi dan tools tersedia untuk mempermudah pekerjaan atau profesi yang akan digeluti siswa SMK.
Bagaimana cara memupuk jiwa technopreneurship siswa SMK? Â ada beberapa cara yang bisa kita laksanakan diantaranya dengan membiasakan siswa untuk membuat berbagai konten terkait beberapa tugas guru mata pelajaran dengan menggunakan aplikasi AI misalnya CANVA atau Chat GPT. Siswa smk jurusan bisnis daring dan pemasaran dilatih membuka toko di marketplace facebook. shopee, lazada atau tokopedia. SIswa memanfaatkan sosial media seperti Tiktok untuk berjualan online melalui Tiktok SHOP, hal ini akan memicu mindset siswa smk bahwa platform sosial media adalah alat bantu atau tools untuk menjual produk tidak hanya pertemanan atau chat saja.
Dunia pendidikan vokasi sedang menjelang Era society 5.0, apakah kita sudah siap menghadapinya ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H