Para pengusaha pasti mengenal sosok Andrew S Groove, CEO Intel yang sangat fenomenal di dunia teknologi informasi . Sosok yang memberikan inspirasi bagi banyak pengusaha untuk selalu bergelut dibidang bisnis yang serba cepat, kompetitif dan tanpa batas. Para pengusaha menurut Groove harus mengubah model bisnisnya agar tetap bertahan ditengah-tengah persaingan yang serba cepat.  Bagi kita para pengusaha , zona nyaman adalah situasi yang bisa membuat kita terlena dengan kondisi cepat puas dan tidak mawas diri dengan berbagai permasalahan yang datang silih berganti. Pun, kondisi saat ini dunia global sedang menghadapi Dual crisis, dari krisis kesehatan wabah Covid 19 ke krisis perang ukraina dan russia yang berdampak luas kepada perekonomian global di dunia.Â
      Amerika serikat sebagai tempat dimana Andrew S Groove memimpin perusahaan processor Intel, saat ini sedang menghadapi krisis keuangan dengan collapsnya Silicon Valley bank dan resesi yang terus berlanjut dan dikhawatirkan berdampak kepada perekonomian global.  Kondisi makro dan mikro ekonomi dunia pasti berimbas kepada kondisi makro dan mikro ekonomi indonesia. Bagaimana dengan dunia enterpreneurship di Indonesia. Start up yang satu persatu berguguran, scale up yang coba bertahan dengan efesiensi dan sebagainya dan UMKM yang berada dalam situasi penuh ketidakpastian.
     Ketakutan Andrew S Groove dengan pertumbuhan banyaknya kompetitor telah mengubah pandangan tentang survive nya dunia bisnis atau dunia usaha dengan cara mengubah model bisnis. Para pengusaha baik pengusaha pemula, pengusaha menengah dan atas harus terus berinovasi dan mencari cara agar tetap bertahan dan tumbuh dalam situasi yang berat sekalipun. Enterpreneurship sebagai mindset, yaitu Menciptakan lapangan kerja seluas luasnya, pantang menyerah, selalu berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mencapai benefit finansial dan non finansial, inovasi tiada henti dalam bidang produk dan layanan sangat relevan dengan Buku karya Andrew S Groove " Only the paranoid survive " .Â
    Paranoid atau rasa ketakutan bisa mencegah atau memitigasi resiko kegagalan bisnis dengan mempersiapkan langkah langkah mitigasi jangka pendek, menengah dan jangan panjang. Ilmu mitigasi bisnis sebagai Risk Management business, harus dikembangkan sebagai sebuah semangat memperkecil resiko baik yang bisa dihindarkan maupun yang tidak bisa dihindarkan. Kenaikan harga bahan pokok / bahan dasar produk harus bisa dianalisa secara dini oleh analis harga komoditi secara lokal dan global. sehinga ilmu geoekonomi dan geopolitik sangat relevan untuk kita pelajari dan kita kuasai.
   Pada akhirnya " Kita akan menghadapi berbagai situasi dari yang buruk bahkan lebih buruk di masa depan dengan mempersiapkan berbagai skenario yang dapat meminimalisir dampak goncangan ekonomi yang akan terjadi, bagaimana sebagai seorang enterpreneur kita membekali diri kita agar tahan terhadap berbagai turbulensi yang mungkin saja terjadi dimasa depan ".Â
Salam kompasiana sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H