Larut panjang alur sebuah awalan tanpa peresmian yang kita jalani, hingga tiba saatnya kamu meminta kepastian kepadaku. Aku bingung harus bagaimana, aku takut ketika aku menjalaninya lagi akan menyebabkan ku harus kehilangan seseorang yang aku sayangi lagi, dan yang paling aku takutkan ialah ketika permasalahan aku dan Dandin akan terulang kembali.
Namun, secara tiba tiba ada yang hadir kembali. Ia merupakan Seseorang yang dimana yang kutau aku selalu tidak bisa menolaknya. Seketika aku merasakan kekacauan yang mendalam seolah hati berbicara dan otakku menyelaraskannya dengan sebuah kalimat yang terucap dibibirku tentang  "aku harus bagaimana?".Â
Kesal, sedih, bingung yang kuhadapi akan permasalahan ini yang membuatku terus menerus mengalami kesedihan dalam keadaan bingung. Hubungan ku dengan vira pada saat itu terbilang kacau, entah apa permasalahannya selalu jadi konflik, hal kecil membuatku ingin pergi karna sedang keadaan bingung. Hubungan kembali ku dengan Dandin tidak selalu dengan baik dan selalu ada nya permasalahan permasalahan yang diungkit. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk berdiam diri dengan melepaskan keduanya. Kesepian dan kesedihan yang kurasakan karna yang telah ku alami teralami lagi. Entah dengan Dandin maupun Vira aku melepaskannya tanpa kepastian. Mereka terbilang sedih namun aku lebih sedih dalam kebingungan. Sampai sekarang aku tidak tau harus berbuat apa.
Aku melakukan kesalahan untuk kesekian kalinya, kesalahan ku kali ini bahwa aku tidak jujur atas kehadiran kembalinya dandin kepada vira. Yang membuat hubungan ku semakin kacau. Hingga akhirnya Vira mengetahui sendiri kepadaku. Sedih dan kesal yang dialaminya terhadap ku membuatku semakin tau diri dan merelakanya dengan rasa bersalah.Â
Namun setelah kudalami, ternyata yang ia tau dari temanku sendiri yang merupakan sumber informasi darinya. Kubilang ia adalah salah paham , dimana ia mengambil kesimpulan bahwa aku meninggalkannya dan kembali bersama dandin kembali. Namun yang ingin kulurskan ialah aku tidak bersamanya kembali dan ingin sekali memperbaiki hubungan dengannya.  Entah bagaimana caranya dan caranya bagaimana aku akan terus mencoba  untuk mendapatkan kesempatan terhadap Vira.
Hingga suatu hari aku mendapatkan suatu kesempatan untuk meluruskan permasalahan yang kita alami antara aku dan Vira, semuanya baik baik saja dan berjalan seperti normal. Sempat aku kesalkan mengapa butuh orang lain untuk mendapatkan informasi tentang aku, kenapa tidak aku saja yang menjadi sumbernya?. Sudahlah, itu sudah permasalahan lama. Sekarang aku mensyukurinya karna aku bisa  mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hubunganku dengan Vira.Â
Setiap detiknya ku jalani dengan bahagia dan tanpa adanya rasa curiga terhadapnya, namun semata mata aku merasa ada  hal yang lain yang kurasakan. Entah benar apa tidak kebenarannya itu sekarang, bahwa yang kudapati ia memiliki yang lain tanpa ia jujur padaku. Aku merasa hancur kembali dan hanya bisa tersenyum sesaat. Tanpa mengkonfirmasikan, aku beranjak pergi tanpa ada alasan yang pasti hingga saat ini aku pergi belajar untuk melepaskannya.
Yang ingin aku sampaikan, sedihnya cerita cinta yang dirasa tanpa adanya sebuah awalan namun berujung pengakhiran, sakitnya sebuah hubungan dengan adanya banyak batasan, apa artinya sebuah hubungan tanpa sebuah kejujuran. Hiingga saat ini aku selalu menatap, tetapi ada batasan mengapa aku tidak bisa untuk menetap. Untukmu yang sekarang bisa tersenyum dengannya, jalani kebahagiaanmu semoga takdir mu menyertainya.
Sebuah papan bertuliskan "Selamat Tinggal" diujung jalan
Pergi jauhlah sehingga kamu bisa membaca tulisan tersebut
Dengan kekacauan rasa, aku merelakan.
- Pradipati artana, 30 Maret 2021.