10 November, betapa heroiknya pertempuran di surabaya. Memori sejarah tentang peristiwa di Hotel Yamato atau di Jembatan Merah. Dengung kumandang takbir Bung Tomo, yang membakar semangat pemuda waktu itu. Ribuan pemuda dan sipil gugur di jalanan Kota Surabaya. Memori-memori itu takkan pernah dilupakan dan slalu tersimpan di benak Bangsa Indonesia.
10 November 68 tahun yang lalu, para pemuda menyingsingkan lengan mereka. Membawa bambu runcing dan bedil mereka. Berbekal keteguhan hati dan nasionalisme. Berjajar, mereka satukan keyakinan, bahwa kemerdekaan negara mereka akan mereka jaga sampai titik darah penghabisan.
Banyak dari mereka yang gugur, tapi tidak satupun dari mereka yang meminta gelar sebagai "pahlawan indonesia", bahkan Bung Tomo pun tidak. Ini bukan sekedar persoalan status sebagai pahlawan. Mereka berbuat itu secara sadar untuk negara mereka, untuk bangsa mereka, untuk anak cucu mereka.
Ayo pemuda, bangunlah! Masih banyak yang harus kita kerjakan. Masih banyak yang harus kita lanjutkan. Mereka, pendahulu kita, berharap banyak pada kita! pada engkau! Mari kita benahi bangsa ini. Kita merdekakan! Dari kebodohan, kemiskinan, korupsi! mari, beri tindakan nyata bagi bangsa ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H