Mohon tunggu...
Axel Davina Azzahra K
Axel Davina Azzahra K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi Guys!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Studi Kasus "IA-CEPA dan IMF" dari Sudut Pandang Neoliberalisme dan Liberalisme

7 November 2023   17:17 Diperbarui: 7 November 2023   17:21 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

IA - CEPA Pacu Kerja Sama Ekonomi Indonesia dan Australia.

Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) mencerminkan prinsip-prinsip neoliberalisme yang menekankan pentingnya kerjasama ekonomi dan perdagangan bebas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan pasar yang efisien. Perjanjian ini didasarkan pada kemitraan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Australia. Melalui IA-CEPA, kedua negara bekerja sama untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia. Selain itu, perjanjian ini juga mendorong investasi dua arah antara kedua negara, memfasilitasi peningkatan perdagangan yang berkelanjutan, dan menciptakan peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru.

Dalam kerangka IA-CEPA, kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Australia tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi juga memperhatikan keseimbangan dan keuntungan bersama. Prinsip-prinsip neoliberalisme yang menjadi landasan perjanjian ini menekankan efisiensi produk negara dan menciptakan lapangan kerja baru melalui liberalisasi perdagangan dan investasi. Dengan meningkatnya kerja sama ekonomi, diharapkan masyarakat kedua negara dapat merasakan dampak positifnya melalui peningkatan akses pasar, pertumbuhan ekonomi, dan terciptanya peluang pekerjaan yang lebih luas.

IA-CEPA juga membuka jalan bagi peningkatan investasi dan perdagangan yang berkelanjutan antara Indonesia dan Australia. Dengan memfasilitasi investasi dua arah, perjanjian ini menciptakan iklim bisnis yang stabil dan menarik bagi investor dari kedua negara. Hal ini tidak hanya memberi peluang kepada perusahaan untuk berkembang dan memperluas jangkauan pasar, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya beli masyarakat. Melalui kerjasama ekonomi dalam kerangka IA-CEPA, Indonesia dan Australia berupaya menciptakan lingkungan ekonomi yang dinamis dan berkelanjutan bagi kedua negara serta memperkuat hubungan kemitraan mereka dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

Seluruh hutang dilunasi, IMF tak bisa Intervensi Indonesia

Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk melunasi seluruh hutangnya kepada IMF, menunjukkan inisiatif dan kemandiriannya dalam merumuskan kebijakan ekonomi negara. Keputusan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor internal ekonomi, seperti cadangan devisa dan aliran modal, yang mencerminkan penekanan pada keputusan ekonomi yang diambil oleh pasar serta otonomi individu atau negara dalam merancang kebijakan ekonominya. Dalam kerangka liberalisme ekonomi, tindakan ini mencerminkan prinsip pemberian penekanan pada kebebasan pasar, di mana keputusan-keputusan ekonomi yang berkaitan dengan investasi, produksi, dan distribusi diambil oleh individu atau pasar yang terlibat.

Dalam studi kasus tersebut, Indonesia telah mengambil langkah proaktif untuk melunasi seluruh hutangnya kepada IMF, menunjukkan inisiatif serta kemandirian dalam mengatur kebijakan ekonomi negara. Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan faktor-faktor internal ekonomi, seperti cadangan devisa dan aliran modal, yang mencerminkan penekanan pada keputusan ekonomi yang diambil oleh pasar serta otonomi individu atau negara dalam merancang kebijakan ekonominya. Dalam perspektif liberalisme ekonomi, tindakan ini mencerminkan prinsip pemberian penekanan pada kebebasan pasar, di mana keputusan ekonomi yang melibatkan investasi, produksi, dan distribusi diambil oleh individu atau pasar yang terlibat.

Dalam kasus ini, Indonesia telah memutuskan untuk melunasi semua hutangnya kepada IMF, menunjukkan inisiatif dan kemandiriannya dalam mengelola kebijakan ekonomi negara. Keputusan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor internal ekonomi, termasuk cadangan devisa dan arus modal, yang mencerminkan penekanan pada keputusan ekonomi yang diambil oleh pasar serta otonomi individu atau negara dalam merumuskan kebijakan ekonominya. Dalam konteks liberalisme ekonomi, langkah ini mencerminkan prinsip penekanan pada kebebasan pasar, di mana keputusan-keputusan ekonomi terkait dengan investasi, produksi, dan distribusi diambil oleh individu atau pasar yang terlibat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun