Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus baru yang berjenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang di sebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019. Covid-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemic yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia termasuk Indonesia sendiri.Â
Akibat dari pandemi covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia.Â
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan menerapkan "physical distancing" yaitu dengan melakukan pembatasan interaksi sosial.Â
Pembatasan interaksi sosial tersebut dapat menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, tetapi tidak ada pilihan lain, karena cara tersebut dianggap paling efektif.
Salah satu dampak dari adanya kebijakan pemerintah tersebut adalah pemerintah memutuskan untuk meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah dengan kata lain dengan pembelajaran daring. Karena ketidaksiapan pihak sekolah dalam malaksanakan pembelajaran daring maka ini menjadi faktor utama kekacauan dalam bidang Pendidikan.Â
Dalam pembelajaran daring ini menyebabkan guru harus mengubah metode dan model pembelajaran yang baru, dengan begitu ini menjadi tantangan baru bagi guru apalagi seorang guru matematika. Oleh karena itu, siswa juga menjadi kesulitan dalam memahami mata pelajaran, terutama matematika.
Matematika merupakan mata pelajaran yang ada dalam sekolah mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah, hingga perguruan tinggi. Matematika adalah ilmu dasar yang harus dipahami oleh siswa.Â
Ilmu matematika merupakan konsep dasar dalam memahami ilmu lainnya seperti ilmu fisika,ilmu kimia, ilmu ekonomi dan lainnya. Ilmu matematika ini juga biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam perhitungan uang belanja, perhitungan uang saku, perhitungan pinjam-meminjam dan lainnya.Â
Karena ilmu matematika ini sangat penting maka siswa harus bisa menguasainya terutama konsep matematika itu sendiri, seperti penjumlahan, pengurangan perkalian, dan pembagian. Keempat konsep tersebut siswa harus bisa menguasainya sebagai modal untuk konsep selanjutnya. Karena ilmu matematika itu sangat luas cangkupannya.Â
Menurut R. Soedjadi (2000), matematika sekolah adalah unsur-unsur atau bagian-bagian dari matematika yang dipilih berdasarkan atau berorientasi kepada kepentingan kependidikan dan perkembangan IPTEK. Hal tersebut menunjukkan bahwa matematika sekolah tidaklah sepenuhnya sama dengan matematika sebagai ilmu.Â
Dikatakan tidak sepenuhnya sama karena memiliki perbedaan antara lain dalam hal (1) penyajiannya, (2) pola pikirnya, (3) keterbatasan semestanya, dan (4) tingkat keabstrakannya. Matematika yang dipilih adalah matematika yang dapat menata nalar, membentuk kepribadian, menanamkan nilai, memecahkan masalah, dan melakukan tugas tertentu.Â