Mohon tunggu...
ASDIN DIN
ASDIN DIN Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi Islam dalam Persfektif Dunia Barat

23 Agustus 2017   13:14 Diperbarui: 28 Agustus 2017   13:41 1547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam dunia islam, ketika kaum muslim memperkenalkan kepada budaya Barat, mereka terkesan oleh kemampuan negara-negara Barat memimpin dalam dunia ekonomi, sosial, dan budaya, walaupun kaum muslim tersebut mempunyai misi yang suci dan kuat untuk mengadu nasib umat manusia. Mereka telah mengenal bahwa dunia Barat merupakan pembagian dunia secara konvensional yang diamanatkan oleh Negara-negara Barat yang telah membagi dunia pada basis potensi industri dan ekonomi menjadi Negara develop dan development atau maju dan berkembang.

Dunia islam dipimpin oleh pengalaman Barat yang terdiri dari fase yang nampak dalam bidang aspek yaitu politik, ekonomi, dan sistem Barat. Pada fase politik ini negara-negara Barat yang maju secara ekonomi mengangkat bangsa-bangsa yang terbelakang kebawah kepemimpinan dan pengawasan mereka. Sedangkan pada fase ekonomi dan kekuatan-kekuatan dunia Barat membuat rencana untuk mempertahankan Negara-negara dibawah kekuasaan ekonomi. Sehingga bisa mengeksploitasikan dan mengambil bahan-bahan bakunya dengan mudah. Dengan mengatasi mereka perekonomian yang mereka hadapi, dengan menanamkan modal asing kepada Negara-negara mikin sehingga mengakibatkan kedudukan-kedudukan yang strategis yang mereka kuasai. Dan pada fase sistem Barat, mereka telah mendapat kemerdekaan politik, Negara-negara islam melakukan usaha-usaha untuk mengamankan kemerdekaan ekonomi dan mandiri, tetapi pada akhirnya mereka tetap gagal pada perekonomiannya. Banyak perbedaan tentang bentuk pola dari sistem yang dipakai, mereka sepakat dengan memilih suatu sistem yang telah di ekperimenkan hasil dari kekuatan-kekuatan Barat tersebut. Dan menunjukan dunia Islam telah terkesan oleh pemikiran Barat.

Dengan adanya suatu sistem pada budaya Barat yang sudah diterapkan di dunia Islam, maka dibentuklah suatu sistem ekonomi Barat yang terdapat di dunia Barat, yang menerangkan sistem usaha bebas yang didasarkan pada kapitalisme sebagai pembangunan ekonomi dalam negeri, maka dunia islam lebih cenderung dengan sistem tersebut diarahkan kepada bentuk yang pertama. Bahwa Negara-negara kapitalis adalah yang pertama kali menyusup kedunia Islam dan membangun basis-basis mereka yang ada pada dunia Islam. Sedangkan pada ekonomi terpimpin menyepakati bahwa Negara-negara Barat mengikuti kebijakan sistem usaha bebas akan mencapai kemajuan dalam teknik dan industri, tetapi merekapun bahwa Negara-negara terbelakang sekarang tidak akan mencapai hasil-hasil yang sama pada penerapan sisitem ini. Dunia Islam berpendapat pada sistem usaha bebas , Negara-negara yang tidak maju terpaksa bersaing dengan Negara-negara yang lebih maju. Oleh sebab itu, Negara yang terbelakang harus bisa menata suatu usaha yang terorganisir dan dapat memobilisasi semua sumber daya yang dengan mengikuti kebijakan ekonomi terpimpin .

Sistem-sistem yang diterapkan pada ekonomi Barat berpeluang dengan berhasilnya di dunia Islam. Fakta yang mendasar yaitu penempatan para pejabat dipemerintah tidaklah cukup untuk menjamin tercapainya pembangunan ekonomi. Dengan adanya kerjasama secara aktif dari seluruh rakyat maka akan melawan keterbelakangan yang selalu terjadi. Dimisalkan pada sosialisme arab, bahwa nasionalime sendiri tidaklah cukup. Nasionalisme tersebut memerlukan sistem, yang memproklamasikan sosialisme sebagai sistem kerangka arabisme / nasionalisme arab.

Beberapa cendekiawan eropa telah mengakui bahwa sistem ekonomi barat konsisten dengan kesadaran berpikir dunia islam. Salah satunya adalah Jacquas Anestervi telah mengakui kenyataan ini dalam bukunya economic development (perkembangan ekonomi),dia gagal menggambarkan alasan -- alasan yang logis dan keadaan -- keadaan yang melahirkan sistem moral islam, dan akhirnya dia sampai pada kesimpulan-keimpulan yang salah.

Sekarang, setelah kita temukan sampai seberapa jauh usaha-usaha manusia mamapu menyelesaikan permasalahan sosial, bahwa dalam membahas teori-teori sosial yang terpenting adalah sistem islam yang bersifat sistem religius yang didasarkan pada wahyu Illahi. Bukanlah pandangan yang bersifat eksperimen, juga bukan berasal dari kemampuan dan diantara sesame mereka masing-masing mempunyai bagian yang dominasi. Kedua sistem ini mendapat dukungan politik, dan saling bersaing dalam kemiliteran untuk menguasai seluruh dunia. Sistem islam dan komunisme adalah sistem yang paling berhasil, tetapi hanya kehilangan setelah meninggalnya para juara yang sesungguhnya telah jatuh ketangan yang tidak bertanggung jawab tanpa didasari dari sinar islam. Sekarang semuanya tinggalah konsep dan ideal , berbentuk konsep dalam pikiran kaum muslimin, merupakan suatu aspirasi yang sudah diuahakan oleh bebrapa muslim yang taqwa untuk mewujudkannya.

Dengan kata lain, bahwa sistem ekonomi Barat mengarah pada suatu sistem yang dimana sistem tersebut pada budaya Barat yang diterapkan di dunia Islam, merupakan salah satu faktor untuk memajukan dunia islam kepada sistem Barat. Yang menerangkan sistem usaha bebas yang didasarkan pada kapitalisme untuk pembangunan ekonomi dalam dunia islam.

PENULIS: ASDIN, Mahasiswa Magister Studi Islam, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun